Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anak-anak Pengungsi Maybrat Papua Barat Daya Terancam Stunting, Satu Hari Makan Sekali

image-gnews
Sejumlah warga Maybrat, Papua Barat Daya, melakukan demo di depan Gedung DPRD Maybrat memprotes pendirian pos militer di kampung mereka, Senin, 17 April 2023. Sumber: istimewa
Sejumlah warga Maybrat, Papua Barat Daya, melakukan demo di depan Gedung DPRD Maybrat memprotes pendirian pos militer di kampung mereka, Senin, 17 April 2023. Sumber: istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejak terusir dari kampung mereka dua tahun lalu, pengungsi di Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat Daya, hidup memprihatinkan. Keadaan semakin buruk bagi mereka yang rentan: lansia, perempuan, penyandang disabilitas, dan anak-anak.

Lami Faan, salah seorang pengungsi, menceritakan bagaimana kondisi pengungsian di sana. Perempuan ini mengatakan telah mencatat ada sekitar 20 anak yang meninggal, sebagian besar karena kurang gizi. “Yang meninggal karena kondisi tadi, ekonomi yang terbatas, makan seadanya. Kadang satu hari makan satu kali. Itu mempengaruhi gizi anak-anak itu sendiri,” kata Lami dalam konferensi pers daring kondisi terbaru pengungsi Maybrat, Kamis, 3 Agustus 2023.

Menurut Lami, anak-anak di tempat pengungsian banyak yang kekurangan gizi hingga mengidap stunting. Adapun perempuan depresi karena hidup dalam tekanan dengan akses kesehatan yang tidak terjangkau.

Pastor Heri Lobya, staf Sekretariat Keadilan, Perdamaian, dan Keutuhan Ciptaan (SKPKC) Ordo Santo Augustinus (OSA), mengatakan para pengungsi Maybrat membutuhkan pertolongan, perhatian, dan bantuan dari berbagai pihak yang peduli. Sebab, mereka tinggal menyebar di berbagai wilayah seperti di hutan, kampung tetangga seperti di wilayah Aifat Utara sekitar, Kota dan Kabupaten Sorong, Kabupaten Sorong Selatan dan Bintuni. 

Pada 2 September 2021, Organisasi Papua Merdeka (OPM) menyerang pos TNI di Kisor. Empat anggota TNI gugur dalam serangan inj. Konflik ini memaksa ribuan warga mengungsi dari beberapa wilayah distrik di Maybrat. Adapun beberapa wilayah yang warganya masih mengungsi adalah Distrik Aifat Selatan, Distrik Aifat Timur Tengah, Distrik Aifat Timur, Distrik Aifat Timur Jauh, dan Distrik Aifat Timur Selatan. 

“Hingga kini masih ada ribuan pengungsi yang masih berada di pengungsian lebih dari dua tahun,” kata Heri.

Heri mengatakan mereka hidup dalam penderitaan dan kesulitan aspek kehidupan seperti pendidikan, kesehatan, tempat tinggal, dan ekonomi. Heri menuturkan para pengungsi sulit memperoleh akses pendidikan karena mengalami kendala untuk membayar uang sekolah anak-anak mereka. 

Dari segi kesehatan, pengungsi seringkali mengalami kesakitan seperti badan panas, maag, diare, darah tinggi, daging tumbuh, tangan keseleo, sakit mata, kolesterol, paru-paru basah, batuk, hosa, stroke berat, stroke ringan, lambung, lutut sakit, asam urat, gangguan jiwa, dan ada yang hamil. 

“Semua kesakitan yang dialami oleh para pengungsi ini tentunya membutuhkan penangganan medis,” kata Heri. Namun Heri mengatakan beberapa waktu terakhir ini mereka sulit untuk mendapatkan akses obat-obatan dan pelayanan medis. Sebabnya, tidak ada uang untuk berobat atau kosongnya stok obat untuk mereka. Bahkan, kata Heri, ada ibu hamil yang melahirkan sendiri anaknya di tempat pengungsian tanpa bantuan tenaga medis. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para pengungsi Maybrat juga mengalami kesulitan tempat tinggal. Pasalnya, mereka harus hidup dengan beberapa kepala keluarga dalam satu rumah. Heri mengatakan, dari pengakuan para pengungsi, biasanya dalam satu keluarga bisa terdapat tujuh sampai sembilan kepala keluarga. Kenyataan hidup ini juga sangat berpengaruh pada aspek ekonomi dan pemenuhan makan minum. 

“Ketika dalam satu rumah ada beberapa kepala keluarga maka muncul kesulitan akan pemenuhan makan minum dalam keseharian hidup,” ujarnya.

Di sisi lain, para pengungsi Maybrat yang rindu pulang ke kampung halamannya masih khawatir pulang. Sebab, sampai saat ini belum ada jaminan keamanan dan rumah mereka sudah dirusak.

Heri mengatakan Koalisi Masyarakat Sipil Peduli Pengungsi Maybrat meminta Pemerintah Kabupaten Maybrat dan semua pemangku kepentingan agar lebih memerhatikan para pengungsi. Pasalnya, kata Heri, pemerintah sampai saat ini belum menanggapi permohonan bantuan yang disampaikan pengungsi. 

“Karena dari kesaksian pengungsi bahwa ada data-data yang sudah mereka serahkan ke pemerintah terkait bantuan, tetapi sampai hari ini belum ada realisasi atau pembicaraan terkait data-data ini,” katanya. Selain bantuan dasar, Heri juga mendorong Komisi Nasional HAM RI agar mewujudkan jeda kemanusiaan di Tanah Papua. 

Berdasarkan data Komnas HAM RI yang dirilis pada Jumat, 28 Juli 2023, tercatat ada 5.296 jiwa yang masih bertahan di tempat pengungsian dan 138 orang meninggal pasca penyerangan Pos Ramil Kisor. “Ini berarti masih ada ribuan pengungsi Maybrat yang belum kembali ke Kampung halaman mereka dari 5 distrik dan 18 kampung di Aifat, Maybrat,” ujar Heri.

Pilihan Editor: Komnas HAM Desak Pemerintah Pulangkan dan Pulihkan Hak Pengungsi Maybrat

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kapal Perang Prancis Jadi Rumah Sakit, Rawat Anak-Anak Gaza yang Terluka

16 jam lalu

Kapal perang Prancis, Dixmude. Wikipedia
Kapal Perang Prancis Jadi Rumah Sakit, Rawat Anak-Anak Gaza yang Terluka

Kapal perang Prancis di Mesir yang diubah menjadi rumah sakit akan dapat menerima pasien anak-anak Gaza mulai pekan ini.


Legislator AS Gelar Mogok Makan di Gedung Putih, Desak Gencatan Senjata Permanen di Gaza

19 jam lalu

Rintik hujan saat Badai Ida menerjang Gedung Putih di Washington, AS, 1 September 2021. Diketahui, Korban jiwa akibat badai Ida, di empat negara bagian di timur laut Amerika Serikat bertambah menjadi 44 orang.  REUTERS/Tom Brenner
Legislator AS Gelar Mogok Makan di Gedung Putih, Desak Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Sekelompok legislator AS, aktivis dan aktor melancarkan mogok makan selama lima hari di luar Gedung Putih menuntut gencatan senjata permanen di Gaza


Ketahui Apa Itu Toxic Stress yang Bisa Sangat Menyakitkan bagi Anak-anak

19 jam lalu

Seorang peserta berbicara pada anak-anak saat bermain
Ketahui Apa Itu Toxic Stress yang Bisa Sangat Menyakitkan bagi Anak-anak

Toxic stress adalah stress yang dapat terjadi ketika anak-anak berada dalam situasi stress yang mengakibatkan respons stress berkepanjangan.


Warga Gaza Manfaatkan Jeda Kemanusiaan dengan Wisata ke Pantai

21 jam lalu

Warga Palestina menonton layar proyektor besar di sebuah kafe tepi pantai di Kota Gaza 11 Agustus 2023. REUTERS/Mohammed Salem
Warga Gaza Manfaatkan Jeda Kemanusiaan dengan Wisata ke Pantai

Warga Gaza ke pantai selama jeda kemanusiaan. Mereka tetap sedih dan gelisah membayangkan hari-hari suram setelah gencatan senjata berakhir.


Pj.Bupati Tangerang Percepat Pelayanan Air Bersih untuk Pengentasan Masyarakat Miskin Ekstrim dan Penurunan Stunting

1 hari lalu

Warga Kampung Garapan Baru, RT 03/06, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga, sumringah lantaran sudah terlayani air minum perpipaan Perumdam Tirta Kerta Raharja (Perumdam TKR) Kabupaten Tangerang.
Pj.Bupati Tangerang Percepat Pelayanan Air Bersih untuk Pengentasan Masyarakat Miskin Ekstrim dan Penurunan Stunting

Pj Bupati Tangerang memberikan apresiasi kepada Perumdam TKR yang telah melayani masyarakat di wilayah pesisir


Pengungsi Rohingya Mendarat Kembali di Aceh, Dari Mana Etnis Rohingya dan Kenapa Mengungsi?

3 hari lalu

Pengungsi Rohingya Mendarat Kembali di Aceh, Dari Mana Etnis Rohingya dan Kenapa Mengungsi?

Diskriminasi terhadap etnis Rohingya membuat Rohingnya melarikan diri dari Myanmar dan dikenal sebagai boat people atau manusia perahu


Ratusan Pengungsi Rohingya Disebut Sedang Berlayar ke Indonesia

3 hari lalu

Ratusan Pengungsi Rohingya Disebut Sedang Berlayar ke Indonesia

Pengungsi Rohingya memilih berlabuh di Indonesia karena lebih mudah mendapat tempat tinggal.


Israel Tembakkan Gas Air Mata ke Arah Keluarga Tahanan Palestina yang Akan Dibebaskan

4 hari lalu

Seorang petugas polisi perbatasan Israel menembakkan tabung gas pengendali massa, ketika warga Muslim Palestina mencoba mengadakan salat Jumat di jalan di luar Kota Tua Yerusalem, di tengah gencatan senjata sementara di Gaza antara Hamas dan Israel, di Yerusalem 24 November 2023. REUTERS/ Ammar Awad
Israel Tembakkan Gas Air Mata ke Arah Keluarga Tahanan Palestina yang Akan Dibebaskan

Tentara Israel menembakkan gas air mata ke arah keluarga tahanan Palestina dan warga di pos pemeriksaan Beitunia, dekat Ramallah, Tepi Barat.


Ingin Pulang ke Rumah di Gaza Utara, Dua Warga Palestina Tewas Ditembak Militer Israel

4 hari lalu

Warga Palestina, yang meninggalkan rumah mereka di tengah serangan Israel, berlindung di tenda kamp di sebuah pusat yang dikelola PBB, setelah Israel menyerukan agar lebih dari 1 juta warga sipil di Gaza utara untuk pindah ke selatan, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, Oktober 19, 2023. REUTERS/Ibrahim Abu Mustafa
Ingin Pulang ke Rumah di Gaza Utara, Dua Warga Palestina Tewas Ditembak Militer Israel

Sedikitnya dua warga Palestina tewas dan 11 lainnya terluka ditembak Israel saat hendak kembali ke rumah mereka di Gaza utara


Gencatan Senjata, Truk-truk Bantuan Bahan Bakar Mulai Masuk ke Gaza

4 hari lalu

Sebuah truk bantuan tiba di fasilitas penyimpanan PBB ketika konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas berlanjut, di Jalur Gaza tengah 21 Oktober 2023. REUTERS/Mohammed Salem
Gencatan Senjata, Truk-truk Bantuan Bahan Bakar Mulai Masuk ke Gaza

Truk-truk yang membawa bahan bakar mulai memasuki Jalur Gaza dari Mesir, setelah gencatan senjata mulai berlaku