TEMPO.CO, Pangkalpinang -Kediaman Redho Tri Agustian yang diduga kuat menjadi korban pembunuhan dengan cara mutilasi mulai ramai dikunjungi pelayat yang berasal dari keluarga dan tetangga. Pantauan Tempo, rumah Redho yang terletak di Jalan Yos Sudarso Depan Masjid Al Ihsan Pangkalbalam Kota Pangkalpinang tidak putus-putus dikunjungi para pelayat atau orang yang ingin menanyakan kebenaran apakah Redho yang menjadi korban.
Rumah bercat kuning dengan pagar berwarna putih dan hijau itu dipenuhi warga yang duduk di teras rumah maupun di ruang tamu dan ruang keluarga. Terdengar selentingan cerita beberapa warga menanyakan kebenaran Redho yang menjadi korban.
Paman Korban, Majid mengatakan pihak keluarga belum bisa memberikan keterangan lebih banyak karena sedang menunggu kabar pasti kebenaran Redho yang menjadi korban."Kami sekarang sedang berembug untuk mencari informasi valid soal ini dan hasil tes DNA. Mohon maaf belum bisa memberikan keterangan yang banyak," ujar Majid, Ahad, 16 Juli 2023.
Majid menuturkan ramainya rumah Redho dengan kedatangan tetangga dan keluarga untuk memberikan dukungan kepada orang tua. "Di sini kami mencoba menenangkan diri dulu. Kedua orang tua Redho masih syok dengan kabar ini," ujar dia.
Menurut Majid, saat ini pihak keluarga yang diwakili kakak laki-laki Redho sudah berangkat ke Yogyakarta. "Kami harapkan ada kepastian dari tes DNA. Intinya apa pun informasinya nanti kita sudah pasrah dan siap. Apakah itu kabar baik atau kabar terburuk pun, Insya Allah keluarga siap," ujar dia.
Terkuaknya kasus mutilasi ini dilakukan pasca temuan potongan-potongan tubuh manusia total di lima titik Sleman. Temuan pertama di area aliran Sungai Bedog, Jembatan Kelor, Kecamatan Turi, Sleman, Yogyakarta, sejak Rabu malam, 12 Juli 2023. Di temuan pertama ini seorang pemancing menemukan bagian tubuh manusia berupa tangan dan dua potong kaki. Di lokasi pertama juga ditemukan sejumlah barang seperti kompor, tali, pisau dan sandal.
Kemudian pada Sabtu menyusul temuan potongan tubuh lain diduga dari korban yang sama di sungai Krasak, Gimberan, Merdikorejo, Tempel Sleman Yogyakarta. Di lokasi kedua yang berjarak sekitar 5 kilometer dari lokasi pertama ini ditemukan potongan kepala manusia yang dikubur di lapangan desa.
Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (Polda DIY) menangkap dua pelaku di daerah Jawa Barat pada Sabtu petang, 15 Juli 2023. Pelaku berinisial W merupakan warga Magelang, Jawa Tengah; dan RD warga DKI Jakarta. "Identitas korban mutilasi inisial R, statusnya mahasiswa yang sedang kuliah di Yogya," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY Komisaris Besar Polisi FX Endriadi di Polda DIY, Ahad, 16 Juli 2023.
Pelaku membunuh dan memutilasi korban di kontrakan pelaku di area Triharjo, Sleman, Yogyakarta. Namun belum diketahui pasti, kapan aksi keji itu dilakukan. "Untuk motif masih kami dalami," kata Endriadi. Polisi hanya menyebut antara pelaku dan korban memang saling mengenal. "Ya ada hubungan teman, tapi kami masih dalami sejauh apa hubungan teman itu," kata dia. Satu pelaku adalah karyawan salah satu restoran di Yogyakarta, dan pelaku lainnya berjualan kue di wilayah Yogyakarta.
Pilihan Editor: Tangkap Pelaku Mutilasi Mahasiswa di Sleman, Polisi Konfirmasi Laporan Orang Hilang di Bantul