TEMPO.CO, Jakarta - PDI Perjuangan memperlihatkan sikap disiplin pada kader-kadernya menjelang perhelatan Pemilu 2024. Bagi kader yang diindikasikan tidak tegak lurus dengan keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam pencapresan, mereka langsung dipanggil oleh bidang kehormatan dewan pimpinan pusat partai untuk diklarifikasi.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan anggota Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat Effendi Simbolon merupakan contoh nyata. Pada 22 Mei 2023 lalu putra sulung Presiden Jokowi itu dipanggil Bidang Kehormatan DPP PDIP karena relawan dia menemui Prabowo Subianto di Solo dan mendukung Ketua Umum Partai Gerindra itu sebagai calon presiden.
Adapun Effendi Simbolon diklarifikasi Bidang Kehormatan DPP PDIP pada Senin kemarin, 10 Juli 2023, ihwal pernyataanya pada kegiatan Rakernas Punguan Simbolon Dohot Boruna Indonesia di Jakarta pekan sebelumnya yang turut dihadiri Prabowo. Dalam acara tersebut Effendi berharap Indonesia ke depan dinakhodai oleh pemimpin handal yang, menurut dia, ada dalam diri Prabowo.
Ketua Bidang Kehormatan PDIP Komarudin Watubun mengaku memberikan peringatan kepada Effendi Simbolon bahwa kader partai tidak bisa serta-merta bebas melakukan apa pun. Kendati diperingatkan demikian, Komarudin menyebut Effendi Simbolon tidak menunjukkan gelagat marah kepadanya.
“Saya warning di dalam ketika kau menjadi anggota partai, maka seluruh kebebasanmu diatur oleh partai. Tidak bisa lagi sebebas-bebasnya. Kalau mau bebas jangan di partai,” kata Komarudin di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin, 10 Juli 2023.
Tegas pada kader yang dinilai tak sejalan dengan keputusan partai, namun PDIP bersikap hati-hati pada Presiden Joko Widodo yang juga beberapa kali meng-endorsement Prabowo sebagai calon presiden. Jokowi dalam berbagai kesempatan jalan bareng dengan Prabowo dan menunjukkan keakraban. Jokowi beberapa kali memanggil Prabowo secara khusus ke Istana.
Pada Senin siang kemarin Prabowo kembali dipanggil Presiden ke Istana selaku Menteri Pertahanan. Menurut Prabowo dalam pertemuan itu ia mengaku melaporkan pada Jokowi bahwa Indonesia semakin dihormati dan menjadi panutan banyak negara karena banyaknya negara yang ingin bekerja sama dalam pelatihan prajurit dan pengembangan industri pertahanan. “Beberapa negara minta meningkatkan kerja sama pertahanan dengan kita,” kata Prabowo setelah diterima Presiden.
Prabowo juga melaporkan mengenai perkembangan industri pertahanan Indonesia. Menurut dia PT Dirgantara Indonesia (PT DI) telah mampu meningkatkan produksi untuk pesawat CN-235 menjadi delapan pesawat per tahun dari sebelumnya 2-3 pesawat per tahun.
“Setelah ada revitalisasi, ada reformulasi prosedur kerja, mereka mampu, mampu menghasilkan delapan, dari yang tadinya 2-3 pesawat setahun, sekarang mampu delapan CN-235 setahun. Ini sangat bagus,” tutur Prabowo. Presiden, ujar Prabowo, sangat puas dan gembira terhadap perkembangan industri pertahanan Indonesia. "Sangat puas, sangat gembira.”
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai dukungan Jokowi mengarah pada Prabowo. Adi melihat sikap politik Jokowi belum sepenuhnya berlabuh kepada Ganjar Pranowo.
"Sikap politik Jokowi belum sepenuhnya kepada Ganjar Pranowo karena apa pun pada saat yang bersamaan pendukung Prabowo Subianto dan Gerindra mengklaim pilihan politik Jokowi pada 2024 mengarah kepada Prabowo," kata dia, Ahad, 9 Juli 2023.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa kedekatan Jokowi dan Prabowo memengaruhi elektabilitas Prabowo Subianto sebagai capres yang cenderung meningkat. "Dan itu yang menjelaskan kenapa elektabilitas Prabowo Subianto relatively naik sekarang begitu ketat dengan Ganjar Pranowo," ujarnya.
Namun PDIP tidak frontal menyikapi kedekatan Jokowi dan Prabowo. Terakhir, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto berupaya menetralisir maraknya spanduk bergambar Jokowi dan Prabowo di Solo dan Jakarta. Menurut Hasto, baliho sifatnya hanya aritifisial, alih-alih substansial.
Dia menjelaskan, PDIP pada 21 April 2023 lalu sudah mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden 2024. Hasto menyebut penunjukan Ganjar itu tak lepas dari nampaknya kesesuaian dan kesatuan antara kepemimpinan Ganjar dengan Jokowi.
Ia bercerita hubungan Ganjar dengan Jokowi bersifat substansial. Sebab, kata Hasto, Ganjar dan Jokowi punya kesamaan ideologi, historis, kesinambungan kepemimpinan, serta komitmen mempercepat pembangunan tersebut.
“Kami sangat jelas bahwa kepemimpinan Pak Ganjar merupakan kesinambungan. Bahkan program-program dan legacy Pak Jokowi pun telah diputuskan dalam rakernas untuk dilanjutkan,” kata Hasto di Rumah Relawan Ganjar, Jakarta, Sabtu, 8 Juli 2023.
M. JULNIS FIRMANSYAH | IMA DINI SHAFIRA | ANTARA
Pilihan Editor: Klarifikasi Pernyataan Effendi Simbolon Soal Prabowo Nakhoda Handal, Hasto PDIP: Pujian Kepada Tamu