INFO NASIONAL - Sekretaris Fraksi PKB di MPR, Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz mengapresiasi masyarakat Bali yang merawat kebhinekaan dan keberagaman. Bukan sebatas jargon, melainkan sudah termanisfestasi dalam perbuatan sehari-hari.
“Saya melihat jelas betapa toleransi dan saling menghormati sangat kental. Gelar acara ini, selain mengundang masyarakat peserta dari kalangan Muslim, juga mengundang masyarakat peserta dari kalangan Hindu. Sehingga terlihat berbaur menjadi satu untuk membahas soal kenegaraan,” ujar Neng Eem di acara Forum Komunikasi Publik (FKP) dalam rangka Sarasehan Kehumasan MPR di Gedung Mendopo Kesari, Jembrana, Bali, Senin, 3 Juli 2023.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi MPR dengan Pondok Pesantren As-Siddiqiyyah, dan mengusung tema “Merawat Bhinneka Tunggal Ika, Menjunjung Tinggi Keberagaman, Menegakkan NKRI”.
Neng Eem melihat peserta yang hadir membuktikan tema yang diusung telah diimplementasikan dengan baik. Sebagai informasi, Hindu menjadi agama mayoritas di Jembrana. Islam sekitar 32% populasi, dan presentase agama lain jauh lebih kecil.
Neng Eem bercerita sempat jogging sebelum acara dimulai. Saat berkeliling Jembrana, ia melihat banyak simbol Pancasila terpampang. “Artinya, simbol-simbol keberagaman, simbol-simbol tentang Bhinneka Tunggal Ika, tentang manifestasi dalam pengamalannya tentang sila yang mulai dari ke satu sampai ke lima itu, sudah menjadi kehidupan sehari-hari mereka, sudah terwujud kan dalam kehidupan,” ujarnya. “Jadi, sekali lagi kita semua harus memberi apresiasi besar. Jadi kalau bicara tentang Bali apalagi Jembrana itu saya kira, hal yang seperti itu sudah final, sudah finish.”
Neng Eem berharap agar masyarakat Jembrana terus menjaga kebhinekaan sehingga Indonesia semakin sejuk. “Ketika masyarakat minoritas tinggal di tempat mayoritas itu nyaman, saya kira masalah kekerasan, konflik-konflik tentang ras dan lain sebagainya itu tidak akan ada,” kata dia.
Sarasehan ini turut dihadiri plt Deputi Bidang Administrasi Sekretariat Jenderal MPR, Siti Fauziah; Kepala Bagian Pemberitaan dan Hubungan Antarlembaga Biro Humas Setjen MPR, Indro Gutomo; Pimpinan Pondok Pesantren As-Siddiqiyyah Kabupaten Jembrana Bali, KH. M Jaf’ar Shodiq; Dewan Pembina Relawan Desa Nusantara, M. Surya Nata Putra dan Muhamad Yunus, para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh budaya serta masyarakat sekitar. (*)