TEMPO.CO, Jakarta - Kendati dinilai menyebarkan ajaran kontroversial, Pondok Pesantren atau Ponpes Al Zaytun tetap eksis. Pendiri Negara Islam Indonesia atau NII Crisis Center Ken Setiawan menduga Ponpes pimpinan Panji Gumilang itu dibeking oknum pemerintah. Dugaan itu, kata dia, berdasarkan banyaknya pejabat yang pernah datang ke Al Zaytun.
“Di situ kita lihat sebenarnya (Al Zaytun) bukan gerakan keagamaan, ini gerakan politik yang dibungkus dengan agama,” ujar Ken.
Lantas siapa saja tokoh yang diketahui pernah berkunjung ke Ponpes Al Zaytun?
1. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan pernah ke Pesantren Al Zaytun sebanyak dua kali. Agenda tersebut dalam rangka ceramah soal kebangsaan di Ponpes milik Panji Gumilang itu. Pertama saat menjabat Pangdam Siliwangi, dan kedua saat sudah menjabat di KSP. Namun, selama menyampaikan ceramah tersebut, Moeldoko mengaku tidak melihat aktivitas yang mencurigakan.
“Kalau persoalan itu (menyimpang) kan perlu ada pendalaman. Harus ditongkrongin di sana, melihat kesehariannya seperti apa. Kalau hanya sekilas, kan saya engga ngerti. Bagaimana yang sesungguhnya itu apa, perlu adanya badan yang intens melihat itu sehingga nanti kesimpulannya tidak salah,” kata Moeldoko, saat itu.
Belakangan Moeldoko membantah dirinya menjadi beking Pondok Pesantren Al Zaytun. Pesantren yang terletak di Indramayu, Jawa Barat, itu kini menjadi polemik karena diduga terafiliasi dengan Negara Islam Indonesia (NII) dan menyebarkan ajaran Islam yang menyimpang.
"Emang gue preman jadi beking? Itu yang ngomong suruh sekolah dulu, biar pinter dikit," ujar Moeldoko di kawasan Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin, 26 Juni 2023.
2. Eks Kepala BIN AM Hendropriyono
Eks Kepala Badan Intelijen Negara atau BIN Abdullah Mahmud (AM) Hendropriyono disebut pernah berkunjung ke Ponpes Al Zaytun. Kunjungan Hendropriyono terjadi pada 13 Mei 2003 untuk mewakili kehadiran Presiden Megawati Sukarnoputri ketika itu. Agenda tersebut dalam rangka peletakan patok pertama gedung pembelajaran Dr. Ir. H. Ahmad Soekarno di kawasan Pesantren Al Zaytun.
Dalam kata pengantar buku Al Zaytun, Sumber Inspirasi, Hendropriyono mengaku terkesan pada kurikulum yang diajarkan Pondok Pesantren Al Zaytun yang disebutnya inklusif, terbuka, membina toleransi dan perdamaian. Hendropriyono juga menulis ketidakpercayaannya jika Al Zaytun dianggap mendukung Negara Islam Indonesia atau NII.
“Bagaimana mungkin NII mengajarkan Pancasila? Bukankah NII menentang dan mengkafirkan Pancasila dan NKRI,” tulis Hendro.
3. Eks Menteri Agama Suryadharma Ali
Eks Menteri Agama Suryadharma Ali juga pernah berkunjung ke Ponpes Al Zaytun ketika menjabat pada 11 Mei 2011. Kunjungan itu dilaksanakan di tengah mencuatnya kontroversi hubungan Al Zaytun dengan gerakan NII. Tuduhan itu sempat ditepis oleh Menteri Agama saat itu, Suryadharma Ali. Menurutnya, kurikulum yang diajarkan Ponpes tersebut tidak menyimpang dari ajaran Islam. “Banyak kemungkinan. Misalnya saja, ada keterkaitan dengan pimpinan dengan masa lalu, tapi sekarang sudah tidak lagi,” kata Suryadharma Ali, dilansir dari situs Kementerian Agama.
4. Anas Urbaningrum
Anas Urbaningrum juga pernah mendatangi Ponpes Al Zaytun ketika masih menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2010-2013. Usai kunjungan tersebut, Anas mengungkapkan kekagumannya atas pesantren yang sempat dituding sebagai basis NII itu. “Silakan datang dan lihat sendiri Al Zaytun. Saya bahkan mungkin akan datang lagi, jika berkesempatan,” kata Anas dalam kicauan di akun twitternya, Selasa, 3 Mei 2011 silam. Anas menegaskan, kunjungannya ke Al Zaytun dalam rangka silaturahmi. Bagi Anas, silaturahmi adalah ajaran agama dan adab sosial yang dianjurkan.
“Terasa agak ganjil kalau silaturrahim dipersoalkan. Pada saat silaturrahim itu, kami disambut dengan lagu Indonesia Raya yang dinyanyikan khusyu, khidmat, dan bersemangat. Forumnya rapi dan tertib,” katanya.
5. Edhie Baskoro Yudhoyono
Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas disebut pernah mengunjungi Al Zaytun bersama Anas Urbaningrum pada 2011. Ibas mengklarifikasi seputar kunjungannya ke pondok pesantren milik Panji Gumilang itu. Pihaknya menegaskan kunjungan itu dalam kerangka membangun bangsa. Ibas menepis keterkaitan Partai Demokrat dengan NII. Silaturahmi tersebut murni dalam rangkaian safari pesantren yang diselenggarakan DPP Partai Demokrat kala itu.
“Memang benar saya mendampingi Ketua Umum Partai Demokrat, Mas Anas Urbaningrum dari DPP PD yang mengagendakan kunjungan ke Al Zaytun beberapa waktu lalu. Namun selain Al Zaytun, agenda kunjungan DPP PD pada saat itu juga mengunjungi sejumlah Ponpes lain di wilayah Jawa Barat dalam kerangka membangun bangsa,” ujar Ibas dalam siaran pers, Rabu, 4 Mei 2011.
Pilihan Editor: Nama Mereka Disebut Soal Ponpes Al Zaytun: Ali Moertopo, Wiranto, Hendropriyono, Moeldoko