Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peran Penting Orang Tua Cegah Cyberbullying

image-gnews
Iklan

INFO NASIONAL - Perundungan siber (cyberbullying) masih marak terjadi. Menurut survei Kemendikbudristek pada 2020, sekitar 70 persen siswa di Indonesia pernah mengalami cyberbullying.

Perundungan siber yang paling sering terjadi adalah penghinaan atau ejekan (57,7 persen), ancaman (43,9 persen), fitnah (41,5 persen), dan pelecehan seksual (18,5 persen). Selain itu, sekitar 60 persen siswa yang menjadi korban tidak melaporkannya ke pihak yang berwenang.

Menanggapi hal ini, Ketua Yayasan Lentera Anak, Lisda Sundari menyatakan pentingnya memulai pendidikan dari rumah agar anak berlaku bijak di media sosial. “Sebenarnya ada peraturan hanya usia 13 tahun baru boleh bermedsos. Tapi faktanya dari usia 5-6 tahun sudah banyak anak diberi handpone dan main medsos,” kata dia dalam diskusi “Hati-hati, Jempolmu Harimaumu. Yuk, Lawan Cyberbullying” yang tayang live di kanal Youtube Tempodotco, Selasa, 20 Juni 2023.

Karena anak sudah telanjur mengenal medsos sejak kecil, maka Lisda menyarankan sejumlah cara yang patut dilakukan orang tua. Pertama, biasakan mengenalkan yang baik dan buruk, benar dan salah, melalu diskusi. 

“Orang tau harus berdiskusi dengan anak cara menggunakan medsos lebih bijak. Apa yang boleh diunggah dan tidak,” ucapnya. Misalnya, mengedepankan kesopanan atau tata krama agar cermat menggunakan kalimat yang baik dalam memberi komentar. 

Orang tua juga patut melatih anak untuk melindung data pribadi dengan tidak menyebut atau menggunggah foto alamat rumah, sekolah, maupun ranah pribadi lainnya. Dunia siber, kata Lisda, dapat dimanfaatkan oknum tertentu untuk berbuat kejahatan.

“Tapi yang paling penting adalah pengawasan dari orang tua. Contohnya, bisa beri waktu tertentu saja pada anak untuk main internet,” ucap Lisda. 

Saat anak beranjak remaja, Lisda melanjutkan, orang tua sebaiknya mau berkorban untuk ‘membeli waktu’ dengan lebih sering berdiskusi bersama anak. “Ambil waktu secara reguler untuk berdiskusi dengan anak,” ujarnya.

Bagaimanapun, pendidikan sejak kecil merupakan pondasi penting dalam membentuk karakter dan perilaku anak untuk bersikap di pergaulan, baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Dengan demikian, saat remaja akan lebih mengingat hasil didikan orang tuanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sepakat, pemengaruh (influencer) Nadya Arifta menyatakan bahwa pendidikan orang tuanya sejak kecil yang membuatnya berlaku bijak saat berinternet. Pendidikan itu pula yang membuat perempuan berusia 25 tahun ini tetap tegar ketika mengalami perundungan siber.

“Peran orang tua yang aku rasakan, sejak dulu sering berkomunikasi. Sejak kecil diajarkan berpendapat. Jadi diajarkan saat masih tumbuh. Maka, saat menghadapi cyberbullying tidak terlalu kaget dan tahu harus menyikapinya,” tutur Nadya.

Salah satu cara Nadya menghindari cyberbullying berkembang dengan menjawab santai atau menganggap komentar sang perundung sebagai lelucon. Misalnya, dia pernah diserang oleh komentar warganet yang merasa maha benar, dan dengan santai Nadya membalas komentar tersebut dengan kalimat singkat “Siap salah”. Hal ini, pada akhirnya memutus perundungan lebih jauh.

Cara lain, terutama pada anak-anak, Nadya menyarankan agar berani berpendapat dengan cara bijak. “Misalnya anak berkata begini, ‘boleh nggak kalimatnya atau becandaan jangan begitu.’ Yang penting tetap sopan,” kata dia.

Diskusi yang menghadirkan Lisda dan Nadya ini merupakan kerja sama Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Tempo dalam upaya menghadirikan internet baik di Indonesia. Perundungan siber menjadi salah satu fokus Kemenkominfo selain hoaks dan kejahatan digital. 

Saat membuka diskusi ini, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan, menjabarkan indeks literasi digital bangsa ini masih di angka 3,49 dari skala 5. “Artinya masih di kategori sedang, belum mencapai kategori baik. Angka ini perlu terus kita tingkatkan,” ujarnya.

Karena itu, ia berharap diskusi yang digelar bersama Tempo dapat membantu peningkatan literasi digital guna mencegah cyberbullying, hoaks, dan kejahatan digital. “Sehingga kita bisa mewujudkan Indonesia yang lebih berkualitas,” kata dia. (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

GBI Keluarga Allah Sumbang Dua Lukisan ke Lapas Salemba

10 jam lalu

GBI Keluarga Allah Sumbang Dua Lukisan ke Lapas Salemba

Lukisan Yesus dibuat oleh seniman Sony Wungkar.


PNM Terus Bekali Nasabah dengan Teknologi Digital

11 jam lalu

PNM Terus Bekali Nasabah dengan Teknologi Digital

Semua holding Ultra Mikro telah mempersiapkan berbagai enabler yaitu rekening Simpedes UMI, AgenBRILink Mekaar, dan Senyum Mobile


Aktivis HMI Sebut Nikson Tokoh Moderat dan Toleran

12 jam lalu

Aktivis HMI Sebut Nikson Tokoh Moderat dan Toleran

Nasky menegaskan tidak suka jika isu politik identitas didengungkan selama kontestasi Pilgub Sumut 2024.


Siswa-siswi Binus School Simprug Gelar Pertunjukan Teater

12 jam lalu

Siswa-siswi Binus School Simprug Gelar Pertunjukan Teater

Agenda rutin yang dilaksanakan setiap tahun ini melibatkan siswa-siswi SMA, mulai dari persiapan, pemain, penulisan cerita, kostum, hingga tata cahaya


Seleksi Calon ASN 2024 Dimulai Juni atau Juli

12 jam lalu

Seleksi Calon ASN 2024 Dimulai Juni atau Juli

instansi akan memulai seleksi pada Juni atau Juli mendatang, setelah instansi menerima Surat Keputusan dari MenPANRB.


IMI dan TransTrack Bersepakat Kembangkan Teknologi Transportasi

12 jam lalu

IMI dan TransTrack Bersepakat Kembangkan Teknologi Transportasi

TransTrack menyediakan berbagai inovasi teknologi untuk berbagai kebutuhan manajemen operasional armada transportasi.


Tri Rismaharini Sigap Tanggapi Masalah Sosial di Kecamatan Lewa dan Letis

14 jam lalu

Tri Rismaharini Sigap Tanggapi Masalah Sosial di Kecamatan Lewa dan Letis

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini, lakukan kunjungan kerja ke RSUD Umbu Rara Meha dan Puskesma Lewa, di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur


Kemensos Berikan Instalasi Pengolahan Air Terpadu untuk Memenuhi Kebutuhan Air Masyarakat Desa Pambotanjara

14 jam lalu

Kemensos Berikan Instalasi Pengolahan Air Terpadu untuk Memenuhi Kebutuhan Air Masyarakat Desa Pambotanjara

Salah satu warga Desa Pambotanjara, dengan langkah pasti, masuk ke area instalasi pengolahan air terpadu, pemberian Kementerian Sosial untuk membantu pemenuhan air bersih masyarakat.


KKP Perkuat Jejaring Kawasan Konservasi di NTT

14 jam lalu

KKP Perkuat Jejaring Kawasan Konservasi di NTT

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk memperkuat jejaring pengelolaan kawasan konservasi di NTT.


iF Design Award Tunjuk Mitsubishi Xforce dan Triton Produk dengan Desain Terbaik 2024

16 jam lalu

iF Design Award Tunjuk Mitsubishi Xforce dan Triton Produk dengan Desain Terbaik 2024

Mitsubishi Motors Corporation mendapatkan penghargaan dari iF Design Award 2024 untuk dua model mobilnya, yakni Mitsubishi Xforce dan Triton.