Sementara pada Kamis kemarin, sebanyak 435 umat Buddha dari berbagai negara mengikuti doa Nyingma Monlam untuk mendoakan perdamaian dunia, khususnya Indonesia sebagai rangkaian peringatan Hari Raya Waisak. Agenda tersebut diprakarsai Serling TulkuYongdzin dengan dipimpin HH Kathok Situ.
Ketua panitia Lama Rama Santoso Liem menuturkan dalam acara Nyingma Monlam, umat Buddha mempersembahkan prasarana dan persembahan puja.
"Persembahan disusun di altar dan dihias dengan torma dan terbuat dari mentega serta tepung berkururan besar berjumlah 42 dan 32 ukuran kecil yang didatangkan dari India dan Bhutan," kata dia kepada Tempo di Taman Aksobya, kompleks Candi Borobudur, Kamis, 1 Juni 2023.
Menurut Rama, Nyingma Monlam merupakan salah satu rangkaian peringatan Tri Suci Waisak 2567 BE/2023 yang pertama kali diadakan di Indonesia. "Namun, Nyingma Monlam rutin digelar tiap tahun menjelang Waisak di Both Gaya, India," kata Rama.
Para Biksu Thudong, menurut Hartati, datang berkumpul di Candi Borobudur untuk merenungkan kembali ajaran Sang Buddha sesuai tema tahun ini "Aktualisasikan Ajaran Buddha Dharma Dalam Kehidupan Sehari-Hari". Acara tersebut akan ditutup dengan Festival Lampion di Taman Lumbini, Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Pilihan Editor: Biksu Thudong dari Thailand dan Magelang Lakukan Pindapata Menjelang Waisak
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.