TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan pemimpin ASEAN akan membahas isu mengenai perdagangan manusia dalam perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT ASEAN di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Jokowi ingin pembahasan nanti bisa membuahkan hasil yang konkret.
Jokowi menyatakan kejahatan perdagangan manusia harus diberantas tuntas dari hulu sampai ke hilir. "Sehingga dalam KTT nanti, kata dia, akan diadopsi dokumen kerja sama penanggulangan perdagangan orang akibat penyalahgunaan teknologi," kata Jokowi dalam keterangan pers, Senin, 8 Mei 2023.
Menurut Jokowi, isu perdagangan manusia ini sengaja diusulkan Indonesia untuk dibahas dalam KTT, terutama menyangkut online scam. "Ini penting dan sengaja saya usulkan karena korbannya adalah rakyat ASEAN dan sebagian besar adalah WNI kita," kata dia.
Jokowi kemudian menyinggung soal upaya Indonesia yang baru saja menyelamatkan 20 WNI korban perdagangan manusia di Myanmar. "Ini betul-betul sesuatu yang tidak mudah, karena lokasinya berada di wilayah konflik," kata dia.
Penyelamatan 1.048 orang dari 10 negara
Selain itu, Jokowi juga menyinggung soal penyelamatan 1.048 orang korban perdagangan manusia dari 10 negara yang melibatkan otoritas Filipina dan beberapa perwakilan negara lain. Indonesia terlibat karena 143 di antara korban merupakan WNI.
KTT ASEAN akan digelar 9-11 Mei 2023. Jokowi hari ini sudah berada di Labuan Bajo untuk persiapan acara.
20 WNI telah dibebaskan
Adapun pada 6 Mei kemarin, Kementerian Luar Negeri memastikan 20 WNI korban perdagangan manusia (TPPO) yang dipekerjakan di perusahaan penipuan online di Myanmar telah dibebaskan. Mereka sudah dikeluarkan dari Myawaddy, wilayah konflik di negara tersebut yang berbatasan dengan Thailand.
Dalam keterangan pers pada Sabtu malam, 6 Mei 2023, Kemlu mengatakan, melalui kerja sama KBRI Yangon dengan jejaring lokal yang memiliki akses ke wilayah Myawaddy, para WNI dapat dibebaskan dan dibawa menuju perbatasan Thailand.
20 WNI itu berhasil dibawa ke perbatasan dalam dua gelombang. Pertama pada 5 Mei 2023 sebanyak 4 orang. Kedua, 6 Mei 2023, sejumlah 16 orang.
Kemlu mengatakan, tim Pelindungan WNI KBRI Bangkok selanjutnya akan membawa mereka ke ibu kota Thailand. Untuk proses pemulangan, KBRI Bangkok akan berkoordinasi dengan otoritas Thailand untuk perizinan repatriasi ke Indonesia.
Keluarga salah satu korban, Rosa, melalui pesan singkat kepada Tempo pada Sabtu, 6 Mei 2023, membenarkan 20 WNI itu telah dibebaskan. "Iya betul, mereka sudah berhasil diselamatkan. Alhamdulillah," kata dia.
Sebanyak 20 korban itu diberangkatkan tanpa prosedur yang benar ke Myanmar melalui jalur air dari Bangkok, Thailand.