Belum tau secara pasti
Ganjar meyakini dari PDIP pasti telah mempersiapkan sejumlah nama sebagai cawapres yang akan mendampinginya maju di ajang Pilpres itu. Namun untuk nama, suami Siti Atiqoh itu mengaku belum mengetahui secara pasti.
"Tentu saja dari PDIP pasti sudah mempertimbangkan dan menyiapkan lah beberapa nama. Kemarin Pak Presiden (Joko Widodo atau Jokowi) juga ikut nimbrung, berdiskusi, jadi sabar saja. Tapi kalau namanya saya belum tahu," katanya.
Menurut Ganjar, negara Indonesia ini akan terlalu besar untuk diurus sendiri oleh seorang presiden dari satu partai saja. Sehingga pasti dibutuhkan kerja sama-kerja sama dengan elemen masyarakat, khususnya oleh partai-partai.
"Karena negara ini terlalu besar untuk diurus sendiri ya, sehingga pasti kerja sama-kerja sama dibutuhkan dengan elemen masyarakat, khususnya partai-partai karena secara konstitusional kan presiden dan wakil presiden kan diusulkan oleh partai dan atau gabungan partai sehingga kita berikan secara konstitusional kepada mereka," tutur Ganjar yang siang itu didampingi oleh Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.
Disinggung tentang rencana koalisi partai yang akan dilakukan PDIP, Ganjar memilih untuk menunggu prosesnya. "Untuk yang bekerja sama (koalisi) tunggu sebentar lagi. Mudah-mudahan nggak lama lagi," katanya.
3 Kriteria cawapres yang diharapkan Ganjar
Ganjar Pranowo mengungkapkan tiga kriteria sosok calon wakil presiden (cawapres) yang diharapkan mendampinginya dalam Pilpres 2024. Kriteria pertama, ia berharap cawapres pendampingnya kelak dapat bekerja sama dengan baik dengan dirinya.
"Yang kesatu, tentu saja harus bisa bekerja sama," ungkap Ganjar saat ditemui awak media di Resto Padmosastro Solo usai melaksanakan Salat Idul Fitri 1444 Hijriah di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Sabtu, 22 April 2023.
Lalu kriteria kedua, lanjut Ganjar, cawapres itu harus memiliki visi yang sama dengan dirinya. "Kedua, punya visi yang sama," kata Gubernur Jawa Tengah itu.
Adapun kriteria ketiga, Ganjar berharap cawapresnya kelak memiliki komitmen yang sama dengannya untuk melaksanakan nilai-nilai yang ada dalam konstitusi dan pembangunan negara.
"Kriteria ketiga, kan PR (pekerjaan rumah) kita saat ini tidak mudah ya. Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 sebagai satu visi panjang negeri ini, banyak yang mesti dibereskan. Lalu nilai-nilai yang ada di dalam konstitusi yang kita mesti kita taati dan tentu saja ya, hari ini pembangunan yang sudah diletakkan oleh Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo) mesti dilanjutkan," jelasnya.