Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ragam Penjelasan Thomas Jamaluddin Soal Komentar Bernada Ancaman Peneliti BRIN ke Warga Muhammadiyah

Reporter

image-gnews
Siluet pengguna ponsel terlihat di samping layar proyeksi logo Facebook dalam ilustrasi gambar yang diambil 28 Maret 2018. [REUTERS / Dado Ruvic / Ilustrasi]
Siluet pengguna ponsel terlihat di samping layar proyeksi logo Facebook dalam ilustrasi gambar yang diambil 28 Maret 2018. [REUTERS / Dado Ruvic / Ilustrasi]
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPakar astronomi dan astrofisika dari Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN, Thomas Djamaluddin menjelaskan tentang kronologi munculnya komentar bernada mengancam warga Muhammadiyah yang dibuat oleh sejawatnya Andi Pangerang Hasanuddin di media sosial Facebook. Dia mengatakan komentar dari Andi itu berawal dari status yang dia buat di Facebook mengenai perbedaan penentuan 1 Syawal 1444 Hijriah antara pemerintah dan Muhammadiyah.

“Saya menulis tentang dalil Surat An Nisa Ayat 59, satu lagi terkait Fatwa MUI (Majelis Ulama Indonesia) Nomor 2 Tahun 2004,” kata Thomas ketika dihubungi, Senin, 24 April 2023.

Surat An Nisa Ayat 59 menyebutkan tentang perintah untuk menaati Allah, Rasul dan ulil amri atau pemegang kekuasaan. Sementara, Fatwa MUI Nomor 2 Tahun 2004 merupakan fatwa tentang penetapan Ramadan, Syawal dan Dzulhijjah.

Emosi berawal dari komentar netizen

Menurut Thomas status itu kemudian dikomentari oleh pengguna Facebook lainnya, termasuk akun Facebook bernama Ahmad Fauzan. Komentar dari Ahmad Fauzan ini, kata dia, diduga yang menjadi penyebab emosi Andi tersulut hingga melontarkan komentar ancaman.

“Andi mungkin merasa tersinggung, nampaknya seperti itu,” kata dia.

Thomas mengatakan telah berkomunikasi dengan Andi Pangerang. Dia meminta Andi untuk menunjukkan komentar yang membuatnya tersinggung. Namun, kata Thomas, komentar yang dimaksud oleh Andi Pangerang itu sudah tidak ada.

“Saya tanya Andi, dia juga tak sempat screenshot,” kata Thomas.

Komentar Andi yang dianggap mengancam warga Muhammadiyah diposting pada Ahad, 23 April 2023. Komentar tersebut berbunyi: “Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat kegaduhan kalian,” tulis akun AP Hasanudin. Dalam komentarnya itu, Andi me-mention akun Ahmad Fauzan.

Thomas menduga Andi sampai mengunggah komentar tersebut karena tersinggung dengan pernyataan Ahmad Fauzan. Karena itulah, kata Thomas, Andi me-mention akun Ahmad Fauzan dalam unggahannya yang berbau ancaman. Namun, kata Thomas, unggahan Ahmad Fauzan itu saat ini sudah tidak ditemukan.

“Saya tidak tahu pernyataan apa,” kata dia.

Komentar ini kemudian viral di media sosial. Komentar ini juga menyulut kemarahan dari sejumlah tokoh Muhammadiyah, di antaranya Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta Ma’mun Murod Al Barbasy. Ma’mun mengecam pernyataan Andi yang dianggap seperti preman.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

3 Faktor Penyebab Hujan Lebat di Jabodetabek Hari Ini Menurut Peneliti BRIN

28 menit lalu

Ilustrasi hujan disertai angin kencang. Shutterstock
3 Faktor Penyebab Hujan Lebat di Jabodetabek Hari Ini Menurut Peneliti BRIN

Hujan yang terjadi hari ini tidak didukung oleh monsoon Asia yang kuat yang biasa identik dengan datangnya musim hujan di Indonesia.


Cuaca Panas Pekan Terakhir Oktober, Suhu Udara Kembali Tembus 38 Derajat

1 hari lalu

Cuaca panas dan terik di Indonesia pada pekan terakhir Oktober 2024. Suhu maksimum harian tertinggi dicatat BMKG lebih dari 38 derajat Celsius. Dok. BMKG
Cuaca Panas Pekan Terakhir Oktober, Suhu Udara Kembali Tembus 38 Derajat

Berdasarkan data BMKG, cuaca panas meningkat di antaranya di Surabaya pada akhir Oktober.


Cuaca Panas dan Kering Saat Ini Diperkirakan Sampai Pertengahan November

2 hari lalu

Ilustrasi anak-anak di saat cuaca panas. shutterstock.com
Cuaca Panas dan Kering Saat Ini Diperkirakan Sampai Pertengahan November

Peneliti BRIN jelaskan sebab cuaca panas dan terik di Indonesia saat ini karena maraknya siklon tropis di utara Indonesia. Awal musim hujan tertunda.


Ini Kata Peneliti BRIN soal Pentingnya Pelestarian Motif Megalitik Tutari Papua

2 hari lalu

Mahasiswa ISBI Tanah Papua bersiap menari di Situs Megalitik Tutari, Papua. Dok. Hari Suroto
Ini Kata Peneliti BRIN soal Pentingnya Pelestarian Motif Megalitik Tutari Papua

Peneliti BRIN menekankan pentingnya pelestarian motif Megalitik Tutari sebagai sumber inspirasi seni kontemporer Papua.


Tips dari Henra yang Lulus S2 Tercepat dan Cum Laude dari UGM

3 hari lalu

Henra, mahasiswa program fast track di orogram studi Magister Bioteknologi di Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada. Dok. UGM
Tips dari Henra yang Lulus S2 Tercepat dan Cum Laude dari UGM

Lewat program fast-track, Henra berhasil lulus dari Program Studi Magister Bioteknologi UGM hanya dalam waktu setahun.


BRIN Ungkap Indeks Pelembagaan Partai Politik: PKS Terlembaga Dibanding Parpol Lain

3 hari lalu

Logo baru PKS. dok.Panitia Munas PKS
BRIN Ungkap Indeks Pelembagaan Partai Politik: PKS Terlembaga Dibanding Parpol Lain

Tim riset partai politik (parpol) BRIN melaporkan hasil riset mengenai "Indeks Pelembagaan Partai Politik di Indonesia".


BRIN dan Pemkot Semarang Olah Sampah Plastik Jadi Bahan Bakar Petasol Setara Solar

3 hari lalu

Inovasi limbah plastik jadi bahan bakar oleh BRIN dan Pemkot Semarang. Dok. Humas BRIN
BRIN dan Pemkot Semarang Olah Sampah Plastik Jadi Bahan Bakar Petasol Setara Solar

Petasol memanfaatkan limbah plastik yang mengotori sungai dan irigasi menjadi bahan bakar alternatif ramah lingkungan.


Sosok Gunawan, Orang di Balik Joget Sadbor yang Viral di TikTok

4 hari lalu

Joget Sadbor. Foto: TikTok.
Sosok Gunawan, Orang di Balik Joget Sadbor yang Viral di TikTok

Joget sadbor menjadi tren baru yang ramai dibicarakan di TikTok Indonesia. Siapa sosok di baliknya?


Respons BRIN Soal Isu Tumpang Tindih Kewenangan dengan Kemendiktisaintek

4 hari lalu

Calon Wakil Menteri Wamen Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi Stella Christie (tengah) berdampingan dengan calon Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh E. Hermawati (kanan) dan calon Wakil Menteri Dalam Negeri Ribka Haluk (kiri) sebelum pelantikan wakil menteri Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Jakarta, Senin, 21 Oktober 2024. Presiden Prabowo Subianto melantik 56 wakil menteri Kabinet Merah Putih periode 2024-2029. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Respons BRIN Soal Isu Tumpang Tindih Kewenangan dengan Kemendiktisaintek

Apa kata BRIN?


Studi Queer Relief Karmawibhangga di Candi Borobudur: Bukan Gambar Bertapa Biasa

6 hari lalu

Panel 105 Karmawibhangga. Dok. eTropic diambil dari Koran Tempo
Studi Queer Relief Karmawibhangga di Candi Borobudur: Bukan Gambar Bertapa Biasa

Tim peneliti dari BRIN dan lainnya menantang hasil penelitian sebelumnya di Candi Borobudur oleh arkeolog Belanda yang juga gunakan metodologi queer.