TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Riau Syamsuar turut prihatin terhadap insiden ledakan dan kebakaran kilang minyak di area PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Refinery Unit (RU) Dumai, Kecamatan Dumai Timur, Kota Dumai. Kebakaran ini diduga disebabkan pelepasan (release) atau kebocoran hidrogen (H2) di area pipa Suction Discharge yang menyebabkan terbakarnya unit hydro cracker ( HCU) pada Sabtu lalu.
Syamsuar menyampaikan, bahwa ia telah mendapatkan laporan dari Wali Kota Dumai dan pihak Kepolisian. Mulai dari korban luka-luka hingga laporan rusaknya rumah warga yang berada di sekitar area kilang minyak Pertamina.
“Kami sudah dapat laporan dan saat ini sedang dilakukan penyidikan oleh Polda, kita tunggu hasilnya. Sekaligus kita mendapatkan informasi mudah-mudahan tidak ada korban jiwa, dan kita doakan korban luka segera lekas sembuh,” ujar Syamsuar, usai melaksanakan safari Ramadan di Masjid Nurul Huda, saat dikutip dari mediacenter.riau.go.id pada Senin, 3 April 2023.
Syamsuar mendapatkan informasi terkait dengan kesediaan pihak Pertamina untuk memperbaiki rumah warga maupun ibadah yang rusak, akibat ledakan tersebut. Perlu diketahui, kebakaran ini berkarakteristik hidrogen sehingga menghasilkan gelombang udara dan suara ledakan dahsyat yang berdampak di sekitar area.
“Sampai saat ini sudah ada juga terdeteksi kerusakan rumah, dan pihak Pertamina sudah siap memperbaiki,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Imron Rosyadi mengatakan, bahwa timnya telah turun kelapangan pada saat malam kejadian. Pihaknya juga telah melakukan investigasi di lapangan dan menurut laporan sementara belum ada korban jiwa yang dilaporkan oleh pihak perusahaan.
“Untuk kasus di Dumai kita sudah menurunkan tim investigasi dari awal. Surat perintah tugasnya sudah turun, dan dari laporannya, dilaporkan cuma ada korban cedera. Tapi untuk isu ada yang meninggal, kita belum menerima laporan resminya. Yang jelas dilakukan investigasi pemeriksaan dan memanggil semua pihak yang ada di lapangan,” kata Imron.
Area Manager Communication, Relations, & CSR RU Dumai, Agustiawan, menjelaskan bahwa proses recovery segera dilakukan agar operasional kilang dapat kembali berjalan optimal serta warga terdampak bisa segera beraktifitas.
"PT KPI RU Dumai meminta maaf atas kejadian ini. Dan kami akan bertanggung jawab atas kerugian yang terjadi di masyarakat," ujar Agustiawan.
PT KPI RU Dumai kemudian membentuk Tim Pemulihan atau Recovery yang melibatkan Pemerintah Daerah, Penegak Hukum, serta perwakilan masyarakat untuk mempercepat langkah pemulihan. Salah satunya pendataan terhadap kerugian di masyarakat dalam proses pencatatan. Selain itu PT KPI RU Dumai juga sudah menyiapkan tim medis untuk melakukan pengecekan kesehatan bagi masyarakat sekitar.
Sebelumnya kebakaran diketahui berasal dari dalam Kilang Minyak Putri Tujuh Pertamina Dumai yang terdengar sekitar pukul 22.40. Kebakaran disertai ledakan keras terdengar dari jarak lebih 25 kilometer dan membuat sejumlah rumah warga dan tempat ibadah di sekitar area mengalami kerusakan.
Pilihan Editor: Kapolda Riau Ungkap Penyebab Ledakan Kilang Minyak Pertamina Dumai
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.