INFO NASIONAL – Gedung Nusantara V di Komplek Gedung MPR/DPR, Jakarta, dipenuhi oleh 400 siswa dari Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah Perguruan Islam Al Jauharotunnaqiyah, Cibeber, Kota Cilegon, Banten.
Para siswa yang dipimpin H. Irsyad Hambali M.H mengunjungi gedung parlemen dalam rangka study tour sekaligus mengikuti acara sosialisasi Empat Pilar MPR (Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika).
“Selamat datang di gedung wakil rakyat,” kata Wakil Ketua MPR H. Yandri Susanto S.Pt, yang langsung menjelaskan tentang sejarah, tugas dan fungsi MPR.
“Lembaga ini sebelum UUD Tahun 1945 diamandemen dikatakan sebagai lembaga tertinggi negara. Disebut tertinggi sebab kewenangan yang dimiliki seperti mengubah dan menetapkan konstitusi atau UUD, memilih dan mengangkat Presiden dan Wakil Presiden, melantik Presiden dan Wakil Presiden, serta menetapkan GBHN. Pada masa Orde Baru, Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh anggota MPR,” ujar pria asal Bengkulu itu.
Setelah UUD Tahun 1945 diamandemen, MPR tidak lagi menjadi lembaga tertinggi. MPR tidak lagi memilih Presiden dan Wakil Presiden secara langsung. Meski demikian lembaga ini masih memiliki kewenangan tertinggi yakni bisa menetapkan dan mengubah UUD. “Presiden dan Wakil Presiden yang dipilih lewat pemilu juga masih dilantik oleh MPR,” ucap Yandri.
Ia melanjutkan, dahulu MPR juga menetapkan GBHN, namun sekarang kewenangan itu tak lagi dimiliki. Sebagai gantinya, MPR tengah merancang PPHN (Pokok-Pokok Haluan Negara) yang akan menjadi peta jalan (roadmap) pembangunan nasional.
Tugas lain yang dimiliki oleh lembaga ini adalah melakukan Sosialisasi Empat Pilar MPR. Empat Pilar MPR disebut sangat penting sebab mereka adalah pengawal kehidupan berbangsa dan bernegara. “Jadi generasi penerus bangsa harus paham hal ini,” ucapnya. Turut dijelaskan bahwa jumlah anggota MPR sebanyak 711 orang. Jumlah sebanyak itu merupakan gabungan dari 575 anggota DPR dan 136 anggota DPD.
Yandri juga memotivasi para siswa agar tidak memiliki rasa minder. “Dalam hidup ini apa yang tidak mungkin bisa menjadi mungkin,” katanya. Ia pun bercerita jalan hidupnya sebagai anak kampung hingga bisa menjadi Wakil Ketua MPR. “Kalian yang berada di sini juga bisa menjadi anggota MPR.”
Untuk mencapai hal tersebut, para siswa harus belajar tekun dan memegang 5 prinsip dalam kehidupan. Pertama, dekat pada Allah. Kedua, jangan pernah melawan orang tua. Ketiga, berdoa dan berusaha. Keempat, Harus berani tampil. Kelima, fokus dalam setiap aktivitas. “Jangan main-main saat sekolah sebab bila tidak fokus maka kelak akan melewati jalan yang tidak benar,” tuturnya. (*)