Kapolres Jayawijaya pun menghimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya suatu informasi apalagi menyebarkan isu yang belum pasti kebenarannya karena hal itu bisa berdampak kepada masyarakat luas dan menyebabkan kerugian bagi diri sendiri serta orang lain.
Tentara Nasional Indonesia (TNI) saat ini menyiagakan personelnya untuk mengantisipasi meluasnya kerusuhan. Danrem 172/PWY Brigjen TNI J.O. Sembiring telah perintahkan Dandim 1702/Jayawijaya untuk menenangkan massa agar kerusuhan tidak meluas.
Sembiring juga menghimbau masyarakat tenang dan dan tidak terpengaruh oleh adanya isu-isu provokatif oleh pihak-pihak tertentu,. "Sudah disiagakan personel TNI untuk mengantisipasi terjadi kerusuhan susulan," kata dia.
Menurut Sembiring, kerusuhan tersebut berawal dari adanya isu yang berkembang di masyarakat bahwa telah tersiar isu penculikan anak orang asli Papua. Isu tersebut mengakibatkan terjadi kerumunan massa orang asli Papua di kios-kios milik warga pendatang
Dandim 1702/Jayawijaya Letkol Cpn Arhenius Murib mengatakan pihaknya terus berupaya menenangkan massa dan membantu mediasi, sehingga kerusuhan tidak meluas dan situasi kembali kondusif. Ia menyebut komunikasi dan koordinasi dengan semua pihak telah dilakukan agar kerusuhan tidak meluas, suasana kembali tenang dan tidak ada korban jiwa.
"Saat ini kami TNI menyiagakan personel apabila sewaktu-waktu akan digerakkan," kata dia. "Semoga kondisi kembali normal dan kondusif serta tidak ada isu-isu maupun tindakan-tindakan provokatif."
Pilihan Editor: Warga Wamena Ricuh karena Isu Penculikan Anak, Massa Bakar Ruko hingga Lempari Polisi dengan Batu