Data tersebut, kata Pangi, menunjukkan duet Anies - Sandiaga sangat potensial dan berpeluang besar mengulang sukses di Jakarta. Jika pasangan ini benar maju dalam Pilpres 2024, maka Anies-Sandi akan naik kelas dari level Jakarta menjadi Indonesia.
Lebih lanjut, Pangi mengungkapkan baik Anies Baswedan dan Sandiaga Uno setelah lima tahun pasca-Pilkada 2017 telah meninggalkan prestasi di tempat masing-masing. Anies, menurut Pangi, telah dianggap berhasil memimpin Jakarta hingga dipinang oleh Partai NasDem.
"Begitu juga dengan Sandiaga Uno, pengalaman dan prestasinya di kementerian semakin membuat namanya tambah bersinar dan makin moncer, dan selalu menjadi sorotan media berkat kerja kerasnya membangkitkan kembali gairah pariwisata Indonesia pasca-serangan wabah Covid-19," kata Pangi.
Dengan bekal prestasi dan hasil survei tersebut, Pangi menilai duet ini memiliki potensi besar memenangkan Pilpres 2019. Apa lagi, baik Anies ataupun Sandiaga kini telah memilki pengalaman memimpin, kapasitas intelektual, dan jaringan relasi yang dimiliki sangat relevan dengan kebutuhan.
Adapun Anies Baswedan sebelumnya telah dideklarasikan sebagai bakal calon presiden oleh Partai NasDem. Selanjutnya, Partai Demokrat ikut mengumumkan dukungannya untuk mantan Rektor Universitas Paramadina itu. Dukungan juga disuarakan oleh PKS, dan terakhir Partai Ummat ikut menyatakan dukungan ke Anies.
Meski demikian belum ada nama calon wakil presiden yang akan disandingkan. Partai Demokrat menginginkan ketua umum mereka, Agus Harimurti Yudhoyono sebagai calon wakil presiden untuk Anies. Adapun PKS menyodorkan beberapa nama.
Sedangkan Sandiaga Uno yang pernah berpartner dengan Anies di Jakarta kini digadang-gadang akan masuk PPP. Meski demikian, Sandiaga masih tercatat sebagai kader Partai Gerindra. Sementara itu, PPP adalah bagian dari Koalisi Indonesia Bersatu bersama PAN dan Partai Golkar. Koalisi ini belum mengumumkan siapa calon presiden dan calon wapres mereka.
Pilihan Editor: NasDem Disebut Poros Koalisi Perubahan, Hermawi Taslim: Kami Egaliter