TEMPO.CO, Jakarta - Orang tua Richard Eliezer Pudihang Lumiu telah bertemu dengan orang tua Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J saat momen Hari Raya Natal pada 27 Desember 2022.
Pertemuan keempatnya disampaikan oleh orang tua Richard, Junus Lumiu dan Rynecke Alma Pudihang, setelah menghadiri langsung persidangan pemeriksaan anaknya sebagai terdakwa pembunuhan berencana Brigadir Yosua di ruang sidang utama Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis, 5 Januari 2023.
“Kami bersyukur kepada Tuhan karena kami sudah dipertemukan kedua keluarga dan kami sangat berduka cita kepada keluarga Bang Yosua atau almarhum Yosua atas apa yang telah terjadi,” kata Ibu Richard, Rynecke Alma Pudihang.
Kuasa hukum Richard, Ronny Talapessy mengatakan pertemuan keduanya dilakukan di Jakarta pada 27 Desember lalu. Ia mengatakan kedua keluarga makan malam bersama dalam pertemuan tersebut.
“Sudah bertemu makan malam bersama,” kata Ronny Talapessy.
Berterima kasih ke Jokowi
Pada kesempatan ini, orang tua Richard juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Presiden Joko Widodo, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Kepala Bareskrim Komisaris Jenderal Agus Andrianto, serta pihak yang memberikan dukungan kepada Richard.
“Kami ucapkan terima kasih kepada semua yang sudah mendukung Eliezer selama ini,” kata Rynecke.
Menyesal bunuh Yosua
Richard Eliezer Pudihang Lumiu mengaku menyesal telah membunuh rekannya sendiri Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J pada 8 Juli lalu.
Penyesalan ini disampaikan Richard alias Bharada E selama sidang pemeriksaannya sebagai terdakwa di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis, 5 Januari 2023. Majelis hakim dan jaksa menanyakan bagaimana perasaan Richard setelah membunuh Yosua.
“Terdakwa, setelah rangkaian atas peristiwa ini, apa yang saudara rasakan?” tanya Ketua Majelis Hakim Wahyu Iman Santoso kepada Richard.
“Saya masih merasa bersalah Yang Mulia,” jawab Richard
“Saudara merasa bersalah, saudara menyesal?” tanya kembali hakim.
“Menyesal,” kata Richard.
Richard Eliezer, terdakwa penembak Yosua, mengaku Ferdy Sambo memerintahkannya menembak Yosua saat ia dipanggil ke lantai tiga rumah pribadi Sambo di Jalan Saguling 3, Jakarta Selatan, 8 Juli 2022.
Richard mengatakan saat itu dia dipanggil Ricky, menyampaikan ia dipanggil Ferdy Sambo ke lantai tiga rumah pribadi Ferdy Sambo di Jalan Saguling 3. Ferdy Sambo menanyakan apakah ia mengetahui soal kejadian di Magelang. Lalu Sambo menangis. Richard mengaku tidak tahu. Tidak berapa lama Putri Candrawathi masuk dan duduk di samping suaminya di sofa panjang. Di sana Ferdy Sambo mengaku istrinya, Putri Candrawathi, dilecehkan oleh Yosua. Kemudian Ferdy Sambo menangis dan Putri menangis di hadapan Richard.
“Memang ajar anak itu! Sudah menghina Saya! Dia sudah menghina harkat martabat saya! Tidak ada gunanya pangkat ini,” kata Richard sambil menirukan perkataan atasannya yang sambol memegang tanda pangkat di kerahnya.
Selanjutnya: Ferdy Sambo disebut akan bantu Richard...