Kembali ke pendaftaran bakal calon legislatif, Afif mengajak putra-putri terbaik bangsa bergabung dalam partainya. Dia menyatakan Partai NasDem tidak akan membeda-bedakan siapa pun yang mendaftar, semua akan mendapat perlakuan yang sama.
"Selama dia memiliki niat dan tujuan yang baik untuk membangun provinsi, kabupaten dan kotanya, kami siap menerima. Karena yang paling penting dari caleg adalah tujuannya. Kalau tujuannya baik, Insya Allah hasilnya baik," kata Afif.
NasDem membuka pendaftaran bakal calon legislatif sejak 1 Oktober sampai 31 Desember 2022. Setelah itu, menurut Afif, mereka akan masuk proses penyaringan atau seleksi untuk memilih terbaik dari yang terbaik berdasarkan kemampuan dan perilakunya.
DPD Partai Nasdem Kota Medan, menurut Afif, telah menerima 13 pendaftar sampai Jumat, 7 Oktober 2022.
"Tapi yang ngantre dan terkonfirmasi mau mendaftar luar biasa banyak. Tinggal syarat-syarat yang harus dilengkapi dulu. Jadi, sambil menunggu kelengkapan berkas, mereka mendaftar, karena rentang waktu kita panjang," ungkapnya.
Pendaftaran caleg tak dipungut biaya
Afif menegaskan, partainya tak memungut mahar atau biaya apapun di setiap proses rekrutmen politik ini. Dia menyatakan bahwa hal itu merupakan komitmen dan jargon NasDem.
"Akhir-akhir ini, tidak mungkin masuk partai gratis. Kalau mau tes, silahkan coba sendiri. Kami pastikan tidak ada biaya di semua proses yang ada," tegasnya.
Partainya juga membuka peluang lebih besar untuk milenial dan perempuan. Apa lagi kaum muda, sudah menjadi salah satu gerakan baru Partai NasDem.
"Pastilah kami beri porsi yang lebih. Untuk perempuan, saya harus sampaikan, hari ini di fraksi DPR RI yang lebih dari 30 persen perempuannya itu ada di Fraksi NasDem. Komitmen kita memajukan perempuan untuk duduk di kursi legislatif sudah terbukti," tuntas Afif.
NasDem mengumumkan pencalonan Anies Baswedan pada Senin, 3 Oktober 2022. Pengumuman itu lebih cepat dari rencana awal pada November mendatang. Anies menyingkirkan dua kandidat lainnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa yang namanya juga sempat disebut oleh Surya Paloh sebagai bakal calon presiden dalam rapat kerja nasional NasDem pada Juni lalu.
Meskipun demikian, Partai NasDem masih harus memastikan terbentuknya koalisi terlebih dahulu untuk bisa mengusung Anies Baswedan. Pasalnya, mereka tidak memenuhi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold. Mereka disebut akan berkoalisi dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).