Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pierre Tendean dan Ade Irma Suryani Foto Bersama 2 Bulan Sebelum Tragedi G30S

image-gnews
Ade Irma Suryani Nasution dan Pierre Tendean. dok. Museum AH Nasution
Ade Irma Suryani Nasution dan Pierre Tendean. dok. Museum AH Nasution
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Semasa hidupnya, Kapten Czi (Anumerta) Pierre Tendean dikenal memiliki hubungan akrab dengan putri bungsu Jenderal AH Nasution, Ade Irma Suryani Nasution. Hal ini dibuktikan dari salah satu foto mereka berdua yang terpajang di Museum AH Nasution Jalan Teuku Umar, Jakarta.

Dalam catatan Tempo, diketahui bahwa foto tersebut diambil ketika adik Pierre Tendean, Rooswidiati, menggelar pesta pernikahan. Pernikahan tersebut diketahui digelar pada Juli 1965 atau dua bulan sebelum perisitwa kelam di bulan September yang menewaskan keduanya.

Selain itu, Pierre Tendean juga sering mengajak bermain Ade Irma untuk bersepeda di halaman rumah. Kadang Pierre sering membelikan cokelat untuk Ade Irma, seperti yang terdapat dalam salah satu adegan film Pengkhianatan G30/S PKI . Sayangnya, mereka berdua tewas dalam peristiwa Gerakan 30 September atau G30S 1965 yang penyerangannya di bawah kendali Letkol Untung dari Komando Balation I resimen Cakrabirawa.

Hari Terakhir Pierre Tendean dan Ade Irma Suryani Nasution

Secara kronologi, kematian mereka terjadi tepat pada 1 Oktober 1965. Berdasarkan jurnal berjudul Perjuangan Karakter Cinta Tanah Air dari Seorang Pahlawan Revolusi Pierre Tendean, Jenderal Nasution terbangun karena banyak nyamuk dan mendengar banyak bunyi kendaraan mendekat ke rumahnya pada pukul 04.00 WIB.

Istri Jenderal Nasution, Johanna Sunarti pun melihat ke jendela dan menyadari bahwa ada banyak anggota Cakrabirawa yang datang. Akibatnya, ia menganjurkan kepada Nasution agar jangan keluar. Selain itu ia pun memberitahu agar sang suami cepat untuk menutup dan mengunci pintu seraya menganjurkan kepada Nasution agar jangan keluar.

Pasukan Cakrabirawa pun lalu masuk ke kamar tidur dan kamar kerja yang dibuka oleh mereka secara paksa. Ketika momen tersebut, kebetulan yang berada dalam kamar tidur ialah sang putri Ade Irma Suryani.

Merespons gebrakan yang terjadi, Jenderal Nasution kemudian memutuskan lari ke samping rumah melewati kamar sebelah diikuti oleh istrinya, Mardiah, dan Ade yang berada dalan gendongan Mardiah menuju samping rumah. Namun istrinya lupa untuk menutup kembali pintu yang sudah dibuka sehingga membuat tembakan masuk ke punggung Ade Irma

Sewaktu Istri nya menutup pintu kembali, ia tidak menyadari bahwa Ade terkena tembakan karena sudah keburu dilarikan oleh Mardiah keluar kamar menuju samping rumah, sementara la menahan pintu dari gasakan anggota Cakrabirawa.

Bu Nasution menyadari penembakan tersebut ketika meminta Jenderal Nasution lari ke luar ke samping rumah. Sesudah suaminya berlari ke luar, barulah ia melihat Ade dari Mardiah Dilihatnya Ade sudah berlumuran darah dan terdapat luka di perutnya.

Tentu fakta itu membuat keluarganya sedih dan kecewa, terutama niat dan naluri seorang ayah yang mulanya ingin melawan balik pasukan ketika dirinya sudah berada di atas pagar tembok ke Kedutaan Besar Irak sebelah rumahnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, sang istri mengingatkan untuk tetap melarikan diri. Nasution terpaksa menyelamatkan diri dengan melompat dinding belakang rumahnya, karena ia yang sebenarnya yang mau dikhianati dan dibunuh, bukan keluarganya.

Sedangkan Pierre ketika itu berhadapan langsung dengan para pasukan Cakrabirawa. Meskipun sebelumnya seorang penjaga rumah Hamdan sudah mengingatkan untuk tidak keluar kamar karena situasi terlihat cukup berbahaya.

PierreTendean tak menghiraukan omongan Hamdan dan tetap keluar menghadapi pasukan Cakrabirawa yang sudah berkumpul di depan paviliun kamar ajudan. Saat itu, ia ditodong dan sejumlah pertanyaan yang salah satunya menanyakan keberadaan Jenderal AH Nasution, Pierre mengaku dirinyalah sang jenderal. Sang ajudan Lettu. Pierre Tendean kemudian diculik karena diduga kelompok penyerang merupakan Jenderal AH Nasution. Ia pun dibunuh di lubang buaya bersama Pahlawan Revolusi lainnya.

Bagi Partai Komunis Indonesia atau PKI, Jenderal Nasution merupakan daftar orang pertama target dari operasinya selama itu. Adapun percobaan pembunuhan pertamanya oleh PKI ketika Jenderal Nasution masih menjadi Panglima Komando Militer se-Jawa pada masa Agresi Militer Belanda Kedua pada 1948.

Ade Irma Suryani Nasution meninggal pada 6 Oktober 1965, setelah ia dirawat selama lima hari di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto akibat terkena tembakan peluru di bagian punggungnya dan kemudian dimakamkan di TPU Prapanca Blok P, sekarang kantor Wali Kota Jakarta Selatan.

FATHUR RACHMAN  I  SDA

Baca: 2 Bulan Sebelum G30S Foto Bersama Pierre Tendean dan Ade Irma Suryani Nasution

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Fakta Menarik Taman Margasatwa Ragunan yang Selalu Dipadati Pengunjung Saat Libur Lebaran 2024

13 hari lalu

Suasana wisata di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta, Jumat, 12 April 2024. Libur hari raya Idul Fitri, dimanfaatkan sejumlah warga DKI Jakarta untuk berkunjung ke beberapa tempat wisata termasuk Kebun Binatang Ragunan. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Fakta Menarik Taman Margasatwa Ragunan yang Selalu Dipadati Pengunjung Saat Libur Lebaran 2024

Taman Margasatwa Ragunan yang dipadati pengunjung pada libur Lebaran 2024 punya beberapa fakta menarik.


Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

15 hari lalu

Calon presiden, Anies Baswedan, selepas mengunjungi rumah Jusuf Kalla di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Rabu, 10 April 2024. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.


TPPU Asabri, Kejagung Lelang 4 Apartemen Mewah di Jakarta Selatan

22 hari lalu

 Direktur PT Jakarta Emiten Investor Relationship, Jimmy Sutopo, seusai menjalani pemeriksaan oleh penyidik Kejaksaan Agung di Gedung KPK, Jakarta, Jumat, 12 Maret 2021. Jimmy Sutopo, merupakan tahanan Kejaksaan Agung yang dititipkan penahanannya di KPK, diperiksa sebagai tersangka dalam tindak pidana korupsi terkait pengelolaan dana investasi PT Asabri (Persero) periode 2012-2019 yang menyebabkan kerugian keuangan Negara sebesar Rp23,7 triliun.  TEMPO/Imam Sukamto
TPPU Asabri, Kejagung Lelang 4 Apartemen Mewah di Jakarta Selatan

Apartemen yang akan dilelang Kejagung yakni 2 unit Apartemen Raffles dan dua unit Apartemen District 8 Tower Infinity.


10 Rekomendasi Tempat Bukber di Jaksel yang Enak dan Nyaman

27 hari lalu

Khusus anak Jaksel, berikut ini rekomendasi tempat bukber di Jaksel yang enak dan nyaman. Bisa ajak keluarga dan teman. Foto: Manual Jakarta
10 Rekomendasi Tempat Bukber di Jaksel yang Enak dan Nyaman

Khusus anak Jaksel, berikut ini rekomendasi tempat bukber di Jaksel yang enak dan nyaman. Bisa ajak keluarga dan teman.


Rangkaian Momen Sebelum Soeharto Naik Menjadi Presiden Gantikan Sukarno 56 Tahun Lalu

30 hari lalu

Letjen Soeharto (kiri), Soekarno, Sultang Hamengku Buwono IX, dan Adam Malik pada rapat Kabinet Ampera1, 25 Juli 1966. Dok. Rusdi Husein
Rangkaian Momen Sebelum Soeharto Naik Menjadi Presiden Gantikan Sukarno 56 Tahun Lalu

Naiknya Soeharto sebagai presiden menggantikan Sukarno berawal dari kemelut politik yang rumit pasca peristiwa G30S


Hari Ini 56 Tahun Lalu, Pelantikan Soeharto sebagai Presiden Gantikan Sukarno, Sukmawati Sebut Kudeta Merangkak

30 hari lalu

Sukarno dan Soeharto
Hari Ini 56 Tahun Lalu, Pelantikan Soeharto sebagai Presiden Gantikan Sukarno, Sukmawati Sebut Kudeta Merangkak

Kudera merangkak disebut sebagai kudeta yang dilakukan Soeharto kepada Sukarno, apa itu?


Kementan Pastikan Stok Telur dan Daging Ayam Aman di Pasar Jakarta Selatan

40 hari lalu

Warga antre membeli telur ayam saat pasar pangan murah di Boyolali, Jawa Tengah, Rabu 6 Maret 2024. Pemerintah Kabupaten Boyolali menggelar gerakan pasar pangan murah dengan menyediakan beras Bulog SPHP Rp51 ribu per lima kilogram, beras kelompok tani Rp65 ribu per lima kilogram, telur Rp27.500 per kilogram serta gula dan minyak Rp30.000 per paket sebagai upaya menstabilkan pasokan dan harga pangan. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
Kementan Pastikan Stok Telur dan Daging Ayam Aman di Pasar Jakarta Selatan

Kementerian Pertanian terus menjalin kerja sama dengan berbagai pihak melakukan pemantauan ketersediaan pangan termasuk daging dan telur.


Pintu Masuk Prajurit TNI - Polri Duduki Jabatan Sipil, Ingat Kembali Strategi Dwifungsi ABRI Orde Baru

40 hari lalu

Apel Gelar Pasukan Skala Besar Pengamanan Pemilu di Lapangan Benteng Medan, Kamis 11 April 2019. Tempo/Sahat Simatupang
Pintu Masuk Prajurit TNI - Polri Duduki Jabatan Sipil, Ingat Kembali Strategi Dwifungsi ABRI Orde Baru

Dwifungsi ABRI merupakan jabatan ganda prajurit TNI dan Polri sehingga mendapatkan jabatan sipil, hal itu muncul pada zaman Orde Baru. Muncul lagi?


Fakta-fakta Rumah Dinas Menteri di IKN yang Dikritik Menko Luhut Binsar Pandjaitan

42 hari lalu

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan memberi sambutan saat acara penandatanganan dokumen transaksi pengambilalihan saham Divestasi PT Vale Indonesia Tbk. di Jakarta, Senin, 26 Februari 2024. TEMPO/Tony Hartawan
Fakta-fakta Rumah Dinas Menteri di IKN yang Dikritik Menko Luhut Binsar Pandjaitan

Basuki mengatakan ukuran rumah dinas menteri di IKN yang lebih kecil dibandingkan di Widya Chandra diprotes Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.


58 Tahun Lalu Sidang MPRS Putuskan Soeharto Jadi Pejabat Presiden, Dimulainya Orde Baru

44 hari lalu

Sukarno dan Soeharto
58 Tahun Lalu Sidang MPRS Putuskan Soeharto Jadi Pejabat Presiden, Dimulainya Orde Baru

Pada 12 Maret 1966, MPRS menunjuk Soeharto sebagai Pejabat Presiden pada 12 Maret 1967. Ini menandai berakhirnya kekuasaan Sukarno, berganti Orde Baru