TEMPO.CO, Jakarta - Demo tolak kenaikan BBM yang digelar massa dari Himpunan Mahasiswa Islam atau HMI kini telah memenuhi kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya di kawasan Monas, Jakarta Pusat.
Massa pun mulai membakar replika keranda mayat dalam demo tersebut. "Keranda ini sebagai simbol dari matinya keadilan di Indonesia," teriak seorang orator sambil mengintruksikan pembakaran keranda, Senin, 5 September 2022.
Dalam orasinya, mahasiswa menuntut agar Jokowi membatalkan kebijakan kenaikan harga BBM. Mahasiswa menyebut kebijakan tersebut menyusahkan masyarakat.
"Rezim Jokowi - Amin bobrok, yang katanya punya slogan 'Indonesia Maju', maju tidak? Tidak!" teriak orator.
Menurut orator, ekonomi masyarakat saat ini masih terpukul karena pandemi Covid-19. Selain itu, harga minyak goreng serta sembako yang mahal juga membuat masyarakat semakin kesulitan.
Menurut mahasiswa kenaikan harga BBM ini disebabkan keputusan Menteri Keuangan, Menteri ESDM, dan Direktur Utama Pertamina. Oleh karena itu, mahasiswa meminta agar ketiganya segera dicopot dari kabinet.
"Apa bila tidak dicopot, kami akan menggelar demo tiga hari berurut-turut serta memboikot ketiga Menteri tersebut!" ujar orator.
Sebelumnya, pada Sabtu kemarin Presiden Jokowi telah resmi menaikan harga BBM subsidi Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter, solar subsidi dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter, dan pertamax non subsidi dari Rp12.500 menjadi Rp14.500 per liter.
Sebagai kompensasi, pemerintah bakal memberikan Bantuan Langsung Tunai atau BLT sebesar Rp600 ribu untuk enam bulan kepada 20,65 juta keluarga kurang mampu. Selain itu, Jokowi juga bakal menyalurkan bantuan subsidi upah yang diberikan sebesar Rp600 ribu untuk 16 juta pekerja dengan gaji maksimum Rp3,5 juta per bulan.
Baca juga: Demo Mahasiswa di Patung Kuda, Serukan Tolak Kenaikan Harga BBM hingga Desakan Ganti Menteri
M JULNIS FIRMANSYAH
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.