TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik Ahmad Khoirul Umam menilai munculnya nama Ketua DPP PDIP Puan Maharani dalam daftar calon presiden Partai Amanat Nasional (PAN) merupakan bagian strategi cari aman. Meskipun demikian, dia menilai PDIP belum tentu mau berkoalisi dengan PAN karena memiliki masalah kepercayaan.
“Itu bagian strategi cari aman,” kata Umam saat dihubungi, Senin, 29 Agustus 2022.
Umam menilai strategi itu diterapkan PAN karena mereka ingin membuka peluang berkoalisi dengan PDIP seandainya partai berlogo banteng itu memang akan mengusung Puan. Namun, Umam memprediksi strategi itu berpeluang kecil akan berhasil. Menurut dia, PAN dan PDIP punya rasa saling tidak percaya.
“PDIP saya nilai tidak percaya dan yakin bahwa PAN akan berkoalisi dengan partainya,” kata dia.
Pengajar politik Universitas Paramadina itu berujar rasa tidak percaya itu dapat dilihat dari sejarah kedua partai sejak pascareformasi. Dia menuturkan hubungan kedua partai itu tak erat sebelum akhirnya PAN memutuskan masuk ke pemerintahan Presiden Jokowi.
Meskipun sudah menjadi bagian dari partai koalisi pendukung Presiden Jokowi, Umam menilai hubungan PAN dengan PDIP tetap tidak harmonis. Buktinya, kata dia, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristianto sempat menyatakan bahwa partainya akan membangun koalisi dengan partai pendukung Presiden Joko Widodo. Namun, PAN tidak termasuk partai yang disebutkan Hasto.
“Ada problem kepercayaan yang cukup serius antara PDIP dan PAN,” kata dia. “Karena itu, saya yakin PDIP tidak akan mudah percaya pada manuver politik PAN,” kata Umam melanjutkan.
Sebelumnya, Puan Maharani masuk ke dalam daftar calon presiden PAN. Mereka mengumumkan sembilan calon pada acara Rakernas III PAN di Istora Senayan, Sabtu, 27 Agustus 2022.
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengumumkan nama Puan menjadi orang keempat dengan latar belakang partai politik yang diusung oleh partainya. Sebelum Puan, Zulkifli menyebut tiga nama ketua umum parpol yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu, yaitu dirinya sendiri, Airlangga Hartarto dan Suharso Monoarfa.
Begitu Zulkifli menyebut nama Puan, kader PAN yang memenuhi Istora Senayan bersorak, "Huuu....." Kader PAN yang hadir malam itu seolah tidak suka dengan keputusan Zulkifli Hasan mengusung Puan menjadi capres.
PDIP sendiri belakangan dinilai gencar mempromosikan Puan Maharani sebagai calon presiden mereka. Hal itu terlihat dengan safari politik yang mereka lakukan dimana Puan didapuk sebagai pemimpin. Puan telah bertemu dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh pekan lalu. Dia pun disebut akan segera bertemu dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dalam waktu dekat.