Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

17 Tahun Nota Kesepahaman di Helsinki, Akhir Konflik GAM - RI

image-gnews
Wapres Jusuf Kalla disambut Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud Al-Haytar (kiri), dalam Konferensi Internasional 10 tahun MoU Helsinki Finlandia, di Banda Aceh,13 November 2015. Konferensi ini merupakan peringatan satu dekade perdamaian antara Pemerintah Indonesia - Gerakan Aceh Merdeka (GAM). TEMPO/Imam Sukamto
Wapres Jusuf Kalla disambut Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud Al-Haytar (kiri), dalam Konferensi Internasional 10 tahun MoU Helsinki Finlandia, di Banda Aceh,13 November 2015. Konferensi ini merupakan peringatan satu dekade perdamaian antara Pemerintah Indonesia - Gerakan Aceh Merdeka (GAM). TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Konflik GAM - RI yang telah berlangsung berkepanjangan dilatarbelakangi dengan berbagai macam faktor. Ketidakpuasan dan ketidakadilan yang dirasakan Aceh melalui kebijakan yang dilahirkan oleh pemerintah pusat menjadi faktor utama meletusnya konflik. Kondisi yang tak kunjung selesai ini membuat sejumlah tokoh Aceh melakukan perlawanan dan pemberontakan. 

Dilansir dari repository.umy.ac.id, kemunculan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) itu menjadi gerakan untuk memisahkan Aceh menjadi negara berdaulat dari Indonesia. Pemerintah Indonesia yang ketika itu dibawah kepemimpinan Presiden Soeharto yang sangat sentralistik menjawab keluhan Aceh dengan tindakan represif melalui timah panas yang dilepaskan oleh tentara-tentara militer Indonesia. GAM pun tidak tinggal diam dan membalasnya sehingga terjadilah kontak senjata antara kedua belah pihak yang memakan jumlah korban yang tidak sedikit.

Alasan lain yang tak kalah kuat terkait kemunculan GAM karena Aceh merupakan kesatuan politik yang berbeda dan tersendiri. Islam dan syariah sendiri sudah melekat pada kultural dan struktural GAM yang memang sudah mendarah daging dalam tatanan kehidupan Bangsa Aceh. Alasan lain ialah GAM tak dapat menerima dominasi politik, sosial dan budaya oleh Jawa yang berimbas pada ketimpangan pembangunan antara Pulau Jawa dan Aceh yang membentuk sentimen di antara keduanya.

Hingga 2002 Aceh telah melancarkan serangan sebanyak tiga kali dengan bantuan dari berbagai negara lain, seperti Iran, Libya dan Thailand. Dalam tiga serangan tersebut, diperkirakan sekitar 27.950 milisi, 50 ribu TNI/Polri dan 14.100 sipil yang tewas.

Dilansir dari Antara, usai konflik yang tak berkesudahan, akhirnya pasca bencana dahsyat gempa dan tsunami menerjang Aceh, 26 Desember 2004 lalu, ditandatanganilah nota sepemahaman antara Pemerintah RI dengan pihak GAM di Helsinki, Finlandia pada 15 Agustus 2005. Nota ini bentuk komitmen untuk menyelesaikan konflik bersenjata di Aceh secara damai, menyeluruh, berkelanjutan dan bermartabat.

MoU Helsinki ditandatangani perwakilan GAM Malik Mahmud Al-Haytar dan Hamid Awaluddin yang mewakili Pemerintah RI, dan dimediasi mantan Presiden Finlandia, Martti Ahtisaari.

Jutaan penduduk Aceh menanti detik-detik panandatanganan kesepakatan damai ini dengan penuh suka cita. Saat itu masyarakat Aceh menggelar doa dan zikir sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT atas terjalinnya perdamaian untuk mengakhiri konflik bersenjata yang telah menelan ribuan korban jiwa di provinsi ujung paling barat Indonesia ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Noa kesepahaman antara Pemerintah RI dan GAM di Helsinki saat itu membuktikan sebuah pepatah Aceh yaitu "pat hujeun yang han pirang, pat prang yang hana reda" yang artinya Mana ada hujan yang tidak berhenti dan mana ada perang yang tidak berakhir.

Dengan disepakatinya nota perdamaian tersebut, ribuan senjata GAM pun diserahkan sendiri oleh mereka untuk dimusnahkan, disusul dengan dibubarkannya Tentara Neugara Aceh (TNA) sebagai sayap militer GAM. Bila nantinya kembali ditemukan senjata di Aceh, maka senjata tersebut akan dianggap senjata ilegal. Penindakannya juga akan dilakukan oleh kepolisian Indonesia. 

ANNISA FIRDAUSI 

Baca: Keamanan, Fokus Pembicaraan RI - GAM di Helsinki

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bareskrim Polri Tangkap 5 Kurir Peredaran Sabu Lintas Laut Jaringan Malaysia-Aceh

6 hari lalu

Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Umum (Bareskrim) Komisaris Besar Arie Ardian (dua dari kanan) menunjukkan barang bukti dari penangkapan 24 kilogram sabu dan ekstasi sebanyak 1.840 di Gedung Mabes Polri, Kamis, 18 April 2024. Pengungkapan dua kasus peredaran narkotika itu dilakukan sejak 22 Maret 2024 dan 4 April lalu. TEMPO/Ihsan Reliubun
Bareskrim Polri Tangkap 5 Kurir Peredaran Sabu Lintas Laut Jaringan Malaysia-Aceh

Peredaran sabu itu dilakukan lintas laut dari jaringan Malaysia-Aceh.


Mengenang Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous, Berikut Profil dan Karya-karyanya

7 hari lalu

Rektor ITB Reini Wirahadikusumah saat menyampaikan pidato pelepasan jenazah AD Pirous di Aula Timur ITB, Bandung, Jawa Barat, 17 April 2024. AD Pirous, Guru Besar Emeritus FSRD ITB dan salah satu maestro seni rupa modern di Indonesia wafat pada 16 April 2024 dalam usia 92 tahun. TEMPO/Prima Mulia
Mengenang Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous, Berikut Profil dan Karya-karyanya

Berikut perjalanan karya seniman yang juga Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous.


Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

15 hari lalu

Pengungsi etnis Rohingya membawa bantuan paket Lebaran dari Human Appeal Australia di tempat penampungan bekas kantor Imigrasi di Desa Blang Mee, Blang Mangat, Lhokseumawe, Aceh, Selasa, 9 April 2024. Paket Lebaran yang berisi bahan pokok makanan harian itu diberikan kepada 252 jiwa pengungsi etnis Rohingya untuk menyambut Idul Fitri 1445 H di Aceh. ANTARA FOTO/Rahmad
Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya


Jamaah Thariqat Syattariah di Nagan Raya Aceh Gelar Salat Id Hari Ini

16 hari lalu

Foto udara Jamaah Tarekat Syattariyah melaksanakan shalat Idul Fitri 1445 Hijriah di halaman Masjid Syaikhuna Habib Muda Seunagan Desa Peuleukung, Seunagan Timur, Nagan Raya, Aceh, Senin, 8 April 2024. Sebagian umat Islam di Kabupaten Nagan Raya dan Kabupaten Aceh Barat melaksanakan shalat Idul Fitri 1445 Hijriah lebih awal dari jadwal yang ditetapkan pemerintah karena didasarkan pada metode hisab urfi khumasi atau bilangan lima dalam kitab Tajul Muluk yang dianut jamaah Syattariyah. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Jamaah Thariqat Syattariah di Nagan Raya Aceh Gelar Salat Id Hari Ini

Ribuan jamaah Thariqat Syattariah di Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh pada Senin pagi telah menggelar salat Id.


Divonis 7 Bulan Penjara, Kuasa Hukum: Hari Ini Terakhir Masa Penahanan Dito Mahendra

20 hari lalu

Terdakwa Dito Mahendra mengikuti persidangan atas kepemilikan senjata api ilegal di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Tempo/Achmad Sudin
Divonis 7 Bulan Penjara, Kuasa Hukum: Hari Ini Terakhir Masa Penahanan Dito Mahendra

Dito Mahendra terjerat dalam kasus kepemilikan senjata api ilegal. Karena kasus ini dia divonis tujuh bulan penjara.


Dirlantas Polda Aceh Peringatkan Pemudik ke Aceh Hindari Jalan Ambles, Ini Daftarnya

21 hari lalu

Dirlantas Polda Aceh Kombes M Iqbal Alqudusy. Foto: PID Humas Polda Aceh
Dirlantas Polda Aceh Peringatkan Pemudik ke Aceh Hindari Jalan Ambles, Ini Daftarnya

Dirlantas Polda Aceh merilis beberapa ruas jalan yang ambles saat musim mudik lebaran. Berikut daftar lokasinya.


Penembakan Massal di Finlandia, Satu Tewas dan Dua Luka Serius

22 hari lalu

Ilustrasi penembakan. dentistry.co.uk
Penembakan Massal di Finlandia, Satu Tewas dan Dua Luka Serius

Kementerian Pendidikan Finlandia terkejut dengan peristiwa penembakan massal di sebuah sekolah di Vantaa, Finlandia


Pemerintah Diminta Jaga Tulang Manusia di Rumoh Geudong Aceh, Diduga Terkait Pelanggaran HAM

27 hari lalu

Rumoh Geudong. Dok. Museum HAM Lorong Ingatan
Pemerintah Diminta Jaga Tulang Manusia di Rumoh Geudong Aceh, Diduga Terkait Pelanggaran HAM

Rumoh Geudong diyakini sebagai tempat terjadinya pelanggaran HAM berat saat Aceh menjadi daerah operasi militer


Inilah 7 Kunci Finlandia Langganan Jadi Negara Paling Bahagia di Dunia

28 hari lalu

Hanko, Finlandia. Unsplash.com/Hayffield L
Inilah 7 Kunci Finlandia Langganan Jadi Negara Paling Bahagia di Dunia

Finlandia langganan jadi negara paling bahagia di dunia. Lantas, apa kuncinya?


Seekor Gajah Sumatera Ditemukan Mati di Aceh Utara, Ini Tindakan Polisi dan BKSDA

30 hari lalu

Petugas mendeteksi bangkai gajah Sumatra (Elephas maximus sumatrensis) saat proses nekropsi di area perkebunan warga KM 35 Dusun Jabal Antara, Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara, Senin 25 Maret 2024. Pembedahan gajah jantan yang diperkirakan berusia lima tahun tersebut untuk mengambil sejumlah sampel organ dalam tubuh gajah dan kotoran guna uji laboratorium untuk memudahkan proses penyelidikan penyebab kematian. ANTARA FOTO/Rahmad
Seekor Gajah Sumatera Ditemukan Mati di Aceh Utara, Ini Tindakan Polisi dan BKSDA

Gading gajah sumatera yang mati di pedalaman Aceh Utara itu telah hilang saat bangkainya ditemukan.