INFO NASIONAL - Sebanyak 2449 komunitas adat dipastikan menghadiri Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) VI di Jayapura, Papua, 24-30 Oktober 2022. Kongres yang semestinya dilaksanakan pada bulan Maret terpaksa diundur akibat pandemi covid 19.
Ketua Panitia KMAN VI sekaligus Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, mengatakan bahwa KMAN VI akan menjadi pelangi indah di Wilayah Adat Tabi yang menjadi tuan rumah. “Kita harus bersatu dan kompak karena ini adalah persembahan luar biasa bagi Masyarakat Adat. Kita akan sambut saudara-saudara kita,” ucapnya saat konferensi pers di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis, 14 Juli 2022.
Baca Juga:
Menurut Mathius, semua persiapan menuju KMAN VI dikerjakan oleh kelompok pemuda kreatif di Kabupaten Jayapura. Ia juga berharap perhelatan KAMN VI bisa membuat perekonomian masyarakat Jayapura meningkat. Pasalnya, konsumsi yang akan disuguhkan saat acara merupakan makanan khas daerahnya. "Itu berarti ekonomi masyarakat di sana mendapat tempat perayaan, kami juga sediakan pameran budaya," kata dia.
Ia melanjutkan, tujuh wilayah adat dari Papua dan Papua Adat akan hadir dalam kongres, sekaligus memperkenalkan budayanya. "Mereka harus tampil di pameran itu, kekhususan cindera mata, kuliner dan kerajinan. Kami juga kasih ruang untuk komunitas masyarakat adat," ujarnya.
KMAN VI mengusung tema “Bersatu Pulihkan Kedaulatan Masyarakat Adat untuk Menjaga Identitas Kebangsaan Indonesia yang Beragam dan Tangguh Menghadapi Krisis”. Kabarnya, KMAN VI juga akan dihadiri Presiden Joko Widodo. "Kami sudah komunikasi langsung dengan Pak Presiden," ujar Mathius.
Selain instansi pemerintah di tingkat pusat dan daerah, dukungan atas KMAN VI juga datang dari komunitas Masyarakat Adat Papua, DPR Papua, Gubernur Papua, Dewan Adat Papua, dan Majelis Rakyat Papua.
“KMAN VI akan dihadiri oleh sekitar lima ribu sampai sepuluh ribu Masyarakat Adat dari berbagai penjuru Nusantara serta ratusan peninjau (perwakilan Masyarakat Adat mancanegara, aktivis, peneliti, akademisi, jurnalis, dan lainnya) yang mencapai sekitar 30 persen dari jumlah peserta. Kami akan hadir sebagai saudara, bukan tamu. Semua akan berkumpul di Wilayah Adat Tabi, tinggal di rumah penduduk, dan makan dari makanan yang dikonsumsi Masyarakat Adat di sana,” tutur Sekjen AMAN, Rukka Sombolinggi.
KMAN VI akan mencakup beragam kegiatan yang terdiri dari pawai budaya, dialog umum, rangkaian Sarasehan, Sidang-sidang KMAN VI, pagelaran seni dan budaya Masyarakat Adat, pameran produk Masyarakat Adat, festival kuliner, Festival Danau Sentani serta perayaan Hari Kebangkitan Masyarakat Adat Papua.
Rukka menambahkan, KMAN VI jadi refleksi buat AMAN lima tahun kedepan. "Kongres ini merefleksikan kami 5 tahun ke depan, bagaimana sikap politik ke depan menyikapi sifat hak masyarakat adat dan keselamatan bersama dan umat manusia," kata Rukka. (*)