Penyesuaian anggaran akan direalokasi untuk mendorong kemandirian pangan masyarakat melalui program Pekarangan Pangan Lestari (P2L). Antara lain untuk bimtek, pasar mitra tani, toko tani dan kegiatan monitoring stok dan stabilitasi harga pangan masyarakat Indonesia. “Kami berharap segera diusulkan dilakukan perubahan agar program dapat segera berjalan,” ucap Dwita dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi IV DPR RI dengan Menteri Pertanian di Senayan, Jakarta, Senin, 14 Februari 2022.
Anggota Komisi IV DPR RI, Abdullah Tuasikal juga menyampaikan apresiasi pada Kementan. Ia berharap program P2L dapat disosialisasikan dengan baik kepada masyarakat untuk melahirkan kesadaran pemenuhan pangan sendiri bagi masyarakat dengan memanfaatkan ruang yang ada seperti pekarangan rumah.
“Kami juga ingin melihat masyarakat bisa menanam sendiri sayuran dan buah -buahan untuk menumbuhkan kesadaran pengembangan pertanian dengan menggunakan teknologi seperti indoor farming, control environtmental agriculture, dan lainnya,” kata Abdullah.
Ia menambahkan Kementan juga dapat melakukan kolaborasi dengan kementerian lain yang berwewenang pada program pembelajaran sekolah atau pesantren untuk mengajak serta membina generasi muda dalam bercocok tanam dipekarangan sekolah atau pekarangan rumah masing-masing.
“Upaya ini dinilai mampu melahirkan generasi masa depan yang cinta pertanian dan memiliki mindset pertanian yang tidak identik dengan kotor, kemiskinan, out of date tetapi pertanian keren dan modern,” ujar Abdullah.
Sebelumnya, sesuai dengan surat Menteri Keuangan No:S-1088/MK.02/2021 tanggal 29 November 2021 tentang automatic adjustment Belanja K/L TA 2022, dari pagu anggaran tahun 2022 sebesar Rp. 14,45 triliun, Kementerian Pertanian diminta melakukan automatic adjustment sebesar Rp 680,49 miliar, yang berasal dari pagu Rupiah Murni 10 akun Belanja Barang (BB), yaitu honor, perjalanan, paket meeting, belanja barang operasional lainnya, dan belanja barang non operasional lainnya. (*)