Di hari yang sama dengan kunjungan Puan ke Lumajang itu, sejumlah baliho dan spanduk tentang sosok Puan Maharani bertebaran di Kabupaten Lumajang dan lokasi terdampak bencana erupsi Gunung Semeru. Tempo mendapati salah satu spanduk politikus PDI Perjuangan ini di Kecamatan Sukodono. Spanduk tersebut bertuliskan 'Saatnya Bangkit Menatap Masa Depan', Tangismu-Tangisku, Ceriamu-Ceriaku.
Sekretaris DPC PDIP Kabupaten Lumajang, Bukasan tak banyak bicara ihwal mobil Ganjar Pranowo dan banyak bertebarannya baliho Puan Maharani. "Itu sama-sama relawan yang bergerak. Kami di struktural tidak ada kaitannya. Tidak ada kaitannya branding-branding Ganjar atau mbak Puan," kata Bukasan.
Dia mengatakan ihwal baliho Puan Maharani jauh dari kepentingan-kepentingan pencitraan. Sementara terkait dengan mobil Ganjar, Bukasan menolak memberikan komentarnya.
Ia tidak menampik ihwal ramainya pemberitaan media ihwal banyak bertebarannya baliho Puan Maharani saat Ketua DPR itu melawat ke daerah terdampak bencana. "Sama-sama relawan itu. Atau karena (banner Puan) terlalu banyak," ujar Bukasan.
Sebagai pengurus DPC Kabupaten Lumajang atau di struktural Partai, kata Bukasan, ada instruksi dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk tidak bicara soal pemilihan presiden atau calon presiden dari PDIP.
"Itu hak prerogatif ketua umum. Kami diminta untuk konsentrasi pada tanggung jawab masing-masing," kata Bukasan menanggapi relawan Ganjar Pranowo dan baliho Puan.
Baca: Baliho Puan Muncul di Lokasi Gunung Semeru, Pakar Nilai Blunder Fatal
DAVID PRIYASIDHARTA