TEMPO.CO, Jakarta - Yahya Cholil Staquf, salah satu calon yang akan berlaga menjadi Ketua PBNU, mengaku sudah mengajak Ketua PBNU inkumben Said Aqil Siradj bermusyawarah agar suara NU tidak terbelah.
Ia menawarkan agar Said Aqil menjadi Wakil Rais Am, sementara dirinya menjadi Ketua Umum PBNU. "Kiai Said cocok Wakil Rais Am, tapi sampai sekarang beliau belum bersedia," ujar Yahya Staquf saat berbincang bersama media secara daring, Selasa, 21 Desember 2021.
Yahya menghargai keputusan Said jika masih ingin berlaga sebagai ketua umum setelah menjabat selama dua periode, atau selama 10 tahun. "Mufakat itu memang enggak mudah, maka harus dikasih jalan keluar, apabila tidak memungkinkan, ya dilakukan pemungutan suara," ujar Yahya. "Itu wajar saja dalam semua organisasi".
Adapun Yahya optimistis dia akan mendapat dukungan mayoritas dalam pemilihan ketua umum yang merupakan salah satu agenda dalam Muktamar NU ke-34 di Lampung pada 22-23 Desember 2021. Hingga hari ini, hanya ada dua nama calon yang muncul, yakni Yahya Staquf dan Said Aqil Siradj.
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul optimistis bahwa dukungan bagi Yahya Staquf sebagai Ketua Umum baru PBNU, akan terus bertambah. Konsolidasi pun terus dilakukan dengan pengurus tingkat wilayah.
Hingga saat ini, Gus Ipul mengklaim sudah ada 24 Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) yang menyatakan dukungan sepenuhnya bagi Gus Ipul. Dukungan sepenuhnya ini, ia maknai sebagai dukungan dari pimpinan baik Tandzifiyah maupun Syuriah. Ia mengatakan ada 3 PWNU lain yang piminan Syuriahnya saja mendukung Gus Ipul.
"Semuanya sih sampai 27 kalau dihitung dengan Rais Syuriah kan," kata Ketua PBNU Gus Ipul, kemarin.
DEWI NURITA
Baca: Jokowi Dipastikan Hadiri Pembukaan Muktamar NU di Lampung