TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 3.000 KK dengan sekitar 9.600 jiwa di Kota Banjarmasin terdampak banjir Kalsel yang terjadi sudah tiga hari ini.
"Bahkan 125 KK dengan sekitar 500 jiwa harus mengungsi ke tempat aman," ujar Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina saat melakukan kunjungan ke tempat pengungsian korban banjir, Sabtu 16 Januari 2021.
Dia menyampaikan itu sesuai data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin, di mana tidak ada korban jiwa, namun sekitar 9.600 jiwa dari sekitar 3.000 KK menjadi korban banjir ini.
Menurut dia, pemerintah kota sudah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir, karena kondisi banjir yang meluas, hingga posko dan dapur umum didirikan di setiap kecamatan.
Ibnu juga mengatakan, sebagian korban banjir juga mengungsi ke tempat ibadah, sekolah dan pondok pesantren yang lebih aman.
Dia pun mengaku akan terus ke lapangan untuk melihat langsung kondisi banjir, bahkan memberikan bantuan.
Seperti hari ini, Ibnu Sina bersama sang istri sebagai Ketua PKK Kota Banjarmasin menyambangi pengungsi banjir Kalsel di kawasan Kecamatan Banjarmasin Selatan bahkan memberikan bantuan.
"Kita mendistribusikan bantuan untuk para pengungsi di beberapa titik yang ada di Kecamatan Banjarmasin Selatan, tepatnya di Pesantren Hidayatulah dan di pesantren Al Falah yang terdapat 53 jiwa pengungsi," ujar Ibnu Sina.
Baca: Banjir Kalsel: Ada 3.571 Rumah Terendam dan 11.816 Jiwa Terdampak