Tokoh pendakwah Betawi itu mengatakan tidak ada masalah ketika ada kesusahan yang menghampiri umat karena seharusnya mereka sudah tahu ke mana itu semua dapat dikembalikan, yaitu kepada Allah SWT.
"Ada yang tidak kita dapat, mungkin ketika menghadapi pemutusan kerja karena pandemi Covid-19. Kita jadi gelisah dan mulai menyalahkan Covid-19, lingkungan, negara. Padahal gampang saja ketika dia tahu yang mencabut rizki itu Allah, maka datang lagi saja ke Allah dan jangan tanggung-tanggung berdoa dan minta yang lebih banyak, yang lebih baik," ujarnya.
Relevansi dari sikap yang tidak menjadikan pandemi COVID-19 sebagai beban, ia mengatakan di pesantren segala sesuatunya jadi dapat dijalankan dengan ringan karena jika itu dianggap sebagai beban justru akan menyusahkan dan benar-benar akan menjadi beban.
"Alhamdulillah di pesantren aman banget. Kami di setiap cabang selalu berkoordinasi dengan pemerintah kota, kemudian dinas kesehatan, minimal dengan puskesmas sekitar untuk menjalankan protokol kesehatan. Bahkan kami bekerja sama dengan kawan-kawan dari TNI untuk membantu menjalankan protokol kesehatan dengan benar dan mencegah hal tidak diinginkan, seperti muncul klaster baru," jelas Yusuf Mansur.
Ia menyambut baik sosialisasi "Iman, Aman, Imun" yang sedang dilaksanakan Satgas Covid-19 untuk memutus rantai penyebaran virus corona baru di masyarakat, termasuk di pesantren-pesantren.
ANTARA