TEMPO.CO, Jakarta - Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) akan dimulai pada Jumat, 3 Januari 2020. Operasi dilakukan untuk mengurangi curah hujan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi yang telah memicu terjadinya banjir di wilayah ini.
"Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memerintahkan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan TNI untuk segera memulai," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi, Agus Wibowo dalam siaran persnya, Kamis, 2 Januari 2020.
Sebelumnya, hujan deras terjadi di sejumlah daerah di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Hujan terjadi sejak malam pergantian tahun, Selasa, 31 Desember 2019, hingga Rabu, 1 Januari 2020. Akibatnya, banjir pun melanda daerah-daerah tersebut.
Akibat banjir ini, hingga Kamis, 2 Januari 2020, pukul 21.00 WIB, sebanyak 30 orang meninggal. Diantara jumlah itu, 17 orang meninggal dunia akibat terseret arus banjir. Sisanya akibat tertimbun longsor, tersengat listrik, hingga hipotermia.
Agus melanjutkan, operasi rencananya akan dilakukan dalam 4 sortie penerbangan. Sebanyak 2 sortie dimulai pagi hari, pukul 09.00 WIB dan 2 sortie pada siang hari. Sementara, peluncuran operasi TMC secara resmi akan dilakukan di Gedung BPPT, Jakarta Pusat.
Operasi ini bukanlah yang pertama. Pada 2013, Jakarta dan sekitarnya juga pernah dilanda banjir secara masif. Saat itu, BNPB pun melakukan operasi ini untuk mengurangi curah hujan.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB saat itu, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, modifikasi cuaca dilakukan dengan menebar 56,8 ton bahan semai berupa zat sejenis garam di udara.
Dengan begitu, hujan yang memicu banjir bisa dicegah. "Modifikasi cuaca ini yang mampu menjatuhkan awan-awan menjadi hujan sebelum masuk Jakarta," kata dia pada 2 Februari 2013.