TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Idham Azis sudah memilih Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Gatot Eddy Pramono menjadi Wakil Kapolri (Wakapolri).
Menjawab promosi itu Gatot mengatakan dirinya bersyukur mendapat amanah dan tugas baru dari negara. Dia berjanji akan memberikan seluruh kemampuan yang dimiliki untuk menjalankan tugas membantu kerja Kapolri. “Mohon doa. Ini panggilan tugas untuk negara dan bangsa,” katanya lewat sambungan telepon, Jumat 20 September 2019.
Sebelumnya, Gatot Eddy Pramono dipilih menjadi Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia menggantikan Komisaris Jenderal Ari Dono Sukmanto, yang akan pensiun pada akhir bulan ini. Gatot Eddy yang sekarang menjadi Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya akan menambah satu bintang di pundaknya menjadi Komisaris Jenderal, setelah resmi dilantik
Penunjukkan Gatot Edy sebagai Tribrata 2, sebutan untuk jabatan Wakapolri dituangkan dalam Telegram Rahasia bernomor ST/330/XII/KEP/2019 yang diteken Kapolri Jenderal Idham Azis. Surat bertanggal Jumat, 20 Desember 2019 memberi kepastian adanya pergantian jabatan Gatot Eddy. Selanjutnya, dalam surat itu disebutkan Ari Dono akan menghabiskan karir dan masuk masa pensiun sebagai pejabat utama Polri.
Gatot Eddy lulusan Akademi Kepolisian 88 A, satu angkatan dengan Kapolri Idham Azis. Nama Gatot sempat mencuat, karena keberhasilannya mengamankan Jakarta saat pelaksanaan pemilihan presiden, hingga sidang gugatan sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi. Penanganan gelombang demonstrasi, mulai pemilu presiden hingga penolakan Rancangan Undang-undang KUHP dan pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi mewarnai tugasnya sebagai Kapolda Metro Jaya.
Sebelum menjabat Kapolda Metro Jaya dan berikutnya Wakapolri, ayah tiga anak ini pernah bertugas sebagai Wakil Polda Sulawesi Selatan (2016), Staf Ahli Ekonomi Kapolri (2017), serta kemudian menjadi Asisten Perencanaan dan Anggaran Polri pada 2018.