Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lima Lokasi Bersejarah di Surabaya yang Kini Menjelma Menjadi Museum

image-gnews
Museum W.R. Soepratman yang terletak di Jalan Mangga 21, Tambaksari, Surabaya, Jawa Timur.
Museum W.R. Soepratman yang terletak di Jalan Mangga 21, Tambaksari, Surabaya, Jawa Timur.
Iklan

INFO NASIONAL — Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan. Ada banyak lokasi bersejarah yang terawat dengan baik, bahkan kini menjadi museum sehingga mampu memberikan edukasi atau informasi bagi generasi muda. Beberapa di antaranya juga berkaitan dengan tokoh-tokoh besar bangsa ini. Cus, berikut lima lokasi bersejarah di Surabaya yang kini menjelma menjadi museum:

  1. Museum Sepuluh Nopember

Tugu pahlawan didirikan pada 10 November 1951 dan diresmikan pada 10 November 1952 oleh Presiden pertama RI, Ir. Soekarno. Tujuannya, untuk mengenang sejarah perjuangan para pahlawan kemerdekaan bangsa Indonesia dalam pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.

Pada 10 November 1991 mulai dibangun Museum Sepuluh November dengan luas 1.366 meter persegi pada kedalaman 7 meter di bawah permukaan tanah di areal Komplek Tugu Pahlawan. Museum ini diresmikan oleh Presiden RI ke-4, KH. Abdurrahman Wahid pada 19 Februari 2000.

  • Alamat: Jalan Pahlawan
  • Jam Operasional: Senin – Kamis dari pukul 08.00 – 15.00 WIB, Jumat pukul 08.00 – 14.00 WIB, Sabtu & Minggu dari pukul 07.00 – 14.00 WIB
  • Hari Besar Keagamaan LIBUR
  • Tiket Rp 5.000/orang
  • Pelajar/mahasiswa GRATIS
  1. Museum HOS Tjokroaminoto

Museum HOS Tjokroaminito merupakan rumah tinggal pahlawan nasional HOS Tjokroaminoto beserta keluarganya. HOS Tjokroaminito adalah guru bangsa sehingga banyak tokoh-tokoh besar yang belajar dan berdiskusi hingga tinggal di rumah itu. Mulai Samaoen, Alimin, Darsono, Tan Malaka hingga Presiden pertama RI, Ir. Soekarno.

Pada 27 November 2017, museum ini diresmikan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebagai salah satu destinasi wisata sejarah. Pengunjung dapat melihat ruang tidur dan ruang tamu keluarga HOS Tjokroaminoto, hingga kamar tempat menginap Ir. Soekarno ketika masih bersekolah.

  • Alamat : Jalan Peneleh Gg. VII No.29 - 31, Peneleh, Genteng
  • Jam Operasional: Selasa – Minggu pukul 09.00 – 17.00 WIB, Senin: TUTUP
  • Gratis
  1. Museum WR. Soepratman
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dibangun pada abad ke-20, rumah ini ditempati oleh pencipta lagu Indonesia Raya, Wage Rudolf (W.R.) Soepratman setelah pindah dari Pemalang ke Surabaya pada 1937. Tidak sendiri, ia juga tinggal di rumah ini bersama Ny. Rokijem (saudari W. R. Soepratman) beserta keluarga. Rumah sederhana ini memiliki dua kamar utama, dengan satu ruang tamu, satu kamar kecil, dan satu ruangan dapur. Pengunjung dapat melihat dan menikmati koleksi-koleksi yang berhubungan dengan W. R. Soepratman di rumah ini. Koleksi-koleksi tersebut tersebar di sejumlah ruangan.

  • Alamat: Jalan Mangga No. 21, Tambaksari
  • Jam Operasional: Selasa–Minggu pukul 09.00 – 17.00 WIB, Senin : TUTUP
  • Gratis
  1. Museum Dr. Soetomo

Museum Dr. Soetomo adalah museum khusus yang menampilkan riwayat hidup Dr Soetomo, tokoh pergerakan sekaligus salah satu pendiri organisasi Boedi Oetomo. Diresmikan oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini pada November 2017, museum ini bertempat di kompleks Pendopo Gedung Nasional Indonesia (GNI) Jalan Bubutan No. 85-87 Kota Surabaya. Museum Dr. Soetomo menyimpan 328  koleksi berupa alat-alat kesehatan dan foto-foto.

  • Alamat: Jalan Bubutan No.85-87, Bubutan
  • Jam Operasional: Senin - Jumat pukul 08.00 – 16.00 WIB, Sabtu - Minggu pukul 07.00 – 15.00 WIB
  • Gratis
  1. Museum Surabaya 

Museum Kota Surabaya berisi sekitar 1.000 benda-benda bersejarah yang berkaitan dengan perjalanan Kota Surabaya dari waktu ke waktu. Museum yang berlokasi di lantai 1 Gedung Siola ini dibuka mulai 3 Mei 2015. Gedung Siola sendiri merupakan bangunan cagar budaya yang menjadi saksi bisu pertempuran 10 Nopember di Surabaya. Sedangkan koleksi Museum Surabaya sangat beragam, mulai dari foto daftar Walikota Surabaya sejak zaman kolonial Belanda, Jepang sampai sekarang; arsip kependudukan sejak tahun 1837; pakaian petugas pemadam kebakaran sejak zaman Belanda; hingga alat transportasi tradisional Surabaya, becak.

  • Alamat: Jalan Tunjungan 1-3 Gedung Siola Lantai 1
  • Jam Operasional: Selasa – Minggu : 09.00 – 21.00 WIB, Senin: TUTUP
  • Gratis (*)
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

7 November 2022

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

Agar ban tubeless Anda mampu bertahan lama, pasti harus diperlakukan dengan baik sehingga tidak cepat rusak.


Guru TIK Batam Makin Melek Digital

29 Agustus 2022

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam | Foto: KEMENKOMINFO
Guru TIK Batam Makin Melek Digital

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam


Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

27 Februari 2022

Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

Integrasi memudahkan aksesibilitas dan meningkatkan kenyamanan masyarakat menggunakan angkutan umum perkotaan di Palembang dan sekitarnya.


Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

27 Februari 2022

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

Gus Muhaimin mengaku spirit perjuangan Kiai Abbas akan terus dikenang sepanjang masa.


Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

27 Februari 2022

Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

Kuota tersebut dimanfaatkan untuk nelayan lokal, bukan tujuan komersial (penelitian, diklat, serta kesenangan dan rekreasi), dan industri


BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

19 Februari 2022

(Ki-ka) Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, dan Direktur Treasury dan International BNI Henry Panjaitan bersama sekitar 300 diaspora Indonesia yang hadir secara virtual dalam Acara Silaturahmi Daring Diaspora Indonesia, Sabtu (19/2/2021).
BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

Kolaborasi diaspora dengan perbankan nasional merupakan upaya untuk terus menciptakan banyak peluang investasi di luar negeri.


Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

19 Februari 2022

Mesin ATM BNI
Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

Heboh Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang mendapatkan kado ulang tahun mesin ATM dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).


Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

19 Februari 2022

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo
Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

Tes pramusim MotoGP yang telah digelar pada 11 Maret 2022 menjadi pelajaran penting menghadapi race MotoGP pada 18-20 Maret 2022 nanti.


Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

19 Februari 2022

Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

Kesuksesan penyelenggaraan G20 Indonesia akan menjadi bukti keandalan listrik PLN dalam mendukung kegiatan berstandar dunia.


HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

19 Februari 2022

Wakil Ketua MPR RI Dr. H. M Hidayat Nur Wahid, MA
HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

Sikap yang memaksakan tetap berlakunya Permenaker 2/2022 itu bisa menciderai nilai kemanusiaan dan keadilan dalam Pancasila.