TEMPO.CO, Jakarta - Partai Nasional Demokrat (NasDem) merencanakan pertemuan dengan Partai Amanat Nasional (PAN) dan Demokrat pada akhir November 2019. Rencana itu disampaikan setelah Ketua Umum NasDem, Surya Paloh, bertemu dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sohibul Uman, akhir Oktober lalu. “Insyaalah kami bertemu dengan PAN setelah Kongres NasDem,” kata Ketua Dewan Pertimbangan Partai NasDem, Irma Suryani Chaniago, Senin, 5 November 2019.
Irma mengatakan pihaknya melakukan silaturahim kebangsaan dengan partai-partai di luar pemerintahan. Nasdem juga akan bertemu dengan Partai Demokrat tapi belum mengagendakan waktunya. “Masih melihat situasi dan kondisi ke depan seperti apa.”
Menurut dia, silaturahim kebangsaan itu dimaksudkan untuk memastikan komunikasi antar partai berjalan dengan baik dan lancar seusai pelantikan Presiden dan Kabinet baru. Supaya, tutur dia, sikap kritis dari partai oposisi bisa lebih konstruktif, elegan dan kondusif.
Irma tidak menampik pertemuan yang direncanakan sarat kepentingan politik. Namun, hal itu tertuang di dalam kesepakakatan yang disampaikan kepada masyarakat luas. “Jadi jelas silahturahim itu untuk kepentingan bangsa dan negara.”
Senada dengan Irma, Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Johny G. Plate, menjelaskan partai politik perlu melakukan komunikasi politik tidak hanya di dalam koalisi pemerintah tetapi juga di luar itu. Menurut dia, inisiatif itu untuk membangun stabilitas dan solidaritas nasional. Plate menuturkan Partai NAsDem menginginkan check and balances di antara Lembaga pemerintahan yang konstruktif. “Ini langkah-langkah yang diambil untuk memastikan berjalannya pemerintahan Presiden Jokowi.”
Johny menampik tuduhan soal rencana Nasdem membentuk poros yang santer dibicarakan masyarakat. Dia mengatakan pertemuan yang sudah terlaksana dengan Partai Keadilan Sejahtera tidak membahas kerja sama politik praktis. Dia berdalih pembentukan poros baru tidak relevan karena pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 dan pemilihan presiden (2024) masih lama. “Pembicaraan kemarin hanya menyangkut tiga kesepakatan NasDem dan PKS yang sudah dipublikasikan kepada masyarakat.”
NYOMAN ARY WAHYUDI | DEWI NURITA | AHMAD FAIZ