INFO NASIONAL — Sejarah 478 tahun pemerintahan Kota Baubau diawali pelantikan Sultan Murhum Kaimuddin Khalifatul Khamis pada tahun 1542 masehi/948 hijriah sebagai Sultan Buton pertama sekaligus sebagai simbol masuknya Islam di Buton. Peristiwa ini menjadi titik mula penentuan hari jadi Kota Baubau.
Para tokoh pemimpin dan pejuang telah berkarya silih berganti, setiap pemerintahan yang berbakti kala itu telah bekerja keras dan bertekad membangun daerah ini ke arah yang lebih baik demi mencapai kesejahteraan masyarakat Kota Baubau. Hingga pada tahun 2001, Kota Baubau ditetapkan sebagai daerah otonom berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2001.
Upacara dalam rangka hari ulang tahun Kota Baubau yang ke-478 sekaligus hari jadi Kota Baubau sebagai daerah otonom yang ke-18 berlangsung di lapangan upacara kantor Wali Kota, pada Kamis, 17 Oktober 2019.
Acara ini turut dihadiri oleh Wali Kota Baubau, AS. Tamrin, yang juga bertindak sebagai Pembina upacara; Wakil Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse; Sekretaris Daerah Kota Baubau, Roni Muhtar; Unsur Forkopimda Kota Baubau; Wakil Bupati Buton, Iis Eliyanti; Bupati Buton Tengah, Samahudin; Sekretaris Daerah Buton Selatan, La Siambo; Asisten 1 Kab. Wakatobi; perwakilan BPKP Provinsi Sultra; Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jendral Perbendaharaan Provinsi Sultra; Kepala Daerah Anggota Apeksi Komwil VI; Kepala OPD Lingkup Kota Baubau; Camat; Lurah; Pelajar Lingkup Kota Baubau; serta masyarakat di kota ini.
Wali Kota Baubau mengatakan, atas jasa-jasa para pendahulu, Kota Baubau memiliki fondasi yang sangat kuat untuk maju, menuju masyarakat sejahtera dengan tingkat kehidupan seperti sekarang ini. Oleh karena itu, segenap komponen Kota Baubau patut berbangga terhadap apa yang telah dicapai.
Selain itu, penghargaan yang tulus atas jasa dan pengabdian para tokoh yang berjuang demi pembangunan Kota Baubau termasuk kepada seluruh masyarakat, para perantau dan aparat yang telah berbakti di kota tercinta ini patut diberikan.
Wali Kota juga menyampaikan rasa syukur bahwa Baubau dalam tahun 2019 ini telah memperoleh beberapa penghargaan nasional, di antaranya Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup yang keempat kalinya di tahun 2019 dan penghargaan kategori pembangunan bidang ekonomi daerah dalam ajang Indonesian Awards.
Baubau juga dipercaya sebagai tuan rumah pelaksanaan rapat kerja kepala daerah anggota Apeksi Komisariat wilayah VI yang telah dilaksanakan, Festival Keraton Masyarakat Adat se-Asean pada bulan November mendatang, dan beberapa event penting yang akan dilaksanakan dan diharapkan dapat memicu peningkatan perekenomian masyarakat kota ini.
“Untuk itu saya berharap dengan peringatan hari jadi Kota Baubau ke-478 dan ke-18 sebagai daerah otonom ini, kita mampu menyatukan bagian-bagian yang tersekat etnis, politik, asal-usul, budaya, dan kepercayaan dengan mendudukkan setiap permasalahan dalam bingkai nilal-nilai universal dari PO-5 dalam pergaulan sehari-hari menuju masyarakat yang maju, sejahtera, dan berbudaya,” ujar Wali Kota Baubau.
Mengakhiri sambutannya, Wali Kota Baubau mengajak seluruh warga beserta ekosistemnya untuk menyatukan tekad dan langkah membangun Baubau menjadi lebih baik dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia, karena bersatu kita teguh dan bercerai kita runtuh.
Di ulang tahun Kota Baubau kali ini, sejumlah penghargaan pun didapat, salah satunya Penghargaan WTP Tahun 2018 yang diserahkan oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jendral Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Tenggara dan penghargaan PDAM Sehat Tahun buku 2018 yang diberikan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara.
Selain itu, penghargaan sebagai Kota Pembayar Pajak Terbesar Kategori Wajib Pajak Bendahara yang diserahkan langsung oleh Kepala Kantor Pajak Pratama Kota Baubau. (*)