TEMPO.CO, Jakarta - Partai Gerindra membantah ada kesepakatan politik antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan pemerintah, sehingga legowo menyerahkan kursi Ketua MPR RI kepada Golkar. "Jangan berpikir ada deal-deal dengan Gerindra. Di Pilpres 2019, Pak Prabowo ditawari Wapres aja ditolak," kata Wakil Sekretaris Jenderal Gerindra, Andre Rosiade saat dihubungi Tempo pada Jumat, 4 Oktober 2019.
Andre mengatakan, Prabowo memang sempat melobi Megawati agar kursi Ketua MPR diberikan kepada Fraksi Partai Gerindra. Megawati, ujar dia, awalnya sulit menolak permintaan Prabowo.
Megawati semula menyatakan bahwa keinginan Prabowo sukar diwujudkan. Sebab, delapan fraksi di DPR sudah kadung mengusung politikus Golkar Bambang Soesatyo sebagai ketua MPR. Mantan Ketua DPR itu juga memperoleh dukungan kuat dari Dewan Perwakilan Daerah.
Sedangkan, calon ketua MPR dari Gerindra, Muzani hanya diusung sendirian oleh Partai Gerindra. "Karena itu, Ibu Megawati memohon pengertian Pak Prabowo agar bisa menerima proses ini dengan baik dan menjaga MPR agar musyawarah dan mufakat."
Oleh karena itu, ujar Andre, Gerindra mendukung Bambang Soesatyo demi mengedepankan musyawarah mufakat untuk kepentingan lebih besar yakni; kepentingan persatuan dan kesatuan. "Jadi murni demi persatuan dan kesatuan bangsa saja," ujar Andre.