TEMPO.CO, Bandung - Karyawan PT Dirgantara Indonesia menggelar salat gaib untuk BJ Habibie di Masjid Habiburrahman, Kota Bandung, pada Kamis, 12 September 2019, siang.
Ribuan karyawan PT DI itu mulai memenuhi masjid Habiburrahman, yang terletak di komplek perusahaan itu menjelang adzan Dzuhur berkumandang. Setelah salat dzuhur berjamaah, mereka pun lantas melakukan salat gaib kemudian berdoa bersama.
Manajer Komunikasi Perusahaan dan Promosi PT DI, Adi Prasetyo mengatakan salat gaib yang dilaksanakan keluarga besar perusahaan untuk memberikan doa terbaik bagi Habibie yang wafat pada Rabu, 11 September 2019. "Ya kami salat gaib, kemudian mendoakan beliau (BJ Habibie)," ucap Adi kepada Tempo, usai melakukan salat gaib itu.
Di bagian depan kantor PT DI, tampak belasan bendera merah putih berkibar setengah tiang. Hal itu merupakan simbol kalau PT DI turut berduka cita atas kepergian mendiang Habibie.
Setelahnya menggelar salat gaib, awak media dipersilakan mengunjungi pesawat N250 Gatotkoco yang merupakan pesawat buatan Habibie. Pesawat medium itu terparkir di hanggar milik PT DI.
Adi mengatakan N250 Gatotkoco itu merupakan pesawat paling canggih pada masanya. Diproduksi oleh PT DI sekitar tahun 1995, pesawat N250 itu menjadi pesawat pertama buatan Indonesia yang sukses berkeliling dunia. "Pesawat N250 ini udah keliling dunia dan terakhir terbang sekitar tahun 1998," katanya.
Namun, kata dia, pesawat berkapasitas 50 penumpang itu, kini hanya menjadi kenangan saja lantaran produksi masal pesawat itu harus terhenti pada 1998, saat Indonesia terkena krisis moneter.
"Sayangnya tahun 1998 Indonesia terjadi krisis moneter sehingga mengharuskan pemerintah Indonesia meminjam uang kepada IMF dan syaratnya (pengembangan) N250 harus diberhentikan," kata dia.