TEMPO.CO, Jakarta - Para Sekretaris Jenderal Koalisi Indonesia Kerja (KIK) atau partai pendukung Jokowi Widodo alias Jokowi sudah duduk bersama membahas paket MPR hingga susunan kabinet pemerintahan mendatang. Pertemuan itu berlangsung di Resto Kahyangan Wisma Nusantara, Menteng, Jakarta pada Jumat, 16 Agustus 2019.
"Kami berbicara rancangan sistem politik ke depan, termasuk agenda strategis bagaimana komposisi di MPR. Bagaimana pun, modal dasar kami 60,7 persen," ujar Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto di di Lapangan Blok S, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu, 17 Agustus 2019.
Hadir lengkap dalam pertemuan itu 10 sekretaris jenderal pendukung Jokowi yakni; Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Sekjen PKB M. Hanif Dhakiri, Sekjen Golkar Lodewijk Paulus, Sekjen NasDem Johnny Plate, Sekjen PPP Arsul Sani, Sekjen Hanura Herry Lontung Siregar, Sekjen PSI Raja Juli Antoni, Sekjen Perindo Ahmad Rofiq, Sekjen PKPI Verry Surya Hendrawan, dan Sekjen PBB Feri Alfriansyah.
Selain itu, Hasto menyebut, finalisasi terhadap komposisi personel di dalam kabinet kerja juga dibicarakan dalam pertemuan itu. Kesepakatan soal menambah anggota baru koalisi, kata Hasto, diserahkan kepada Presiden Terpilih Joko Widodo atau Jokowi bersama dengan para ketua umum partai.
Selain dua hal tersebut, Hasto mengatakan para sekjen KIK juga membahas ihwal komposisi kabinet Jokowi. Sebelumnya, Jokowi menuturkan komposisi kabinet kali ini adalah 45 persen dari partai dan 55 persen dari profesional.
Mengenai detail lengkap hasil pertemuan, Hasto menyebut para Sekjen akan menggelar konferensi pers pada esok hari, Ahad, 18 Agustus 2019. "Jadi besok kami akan jalankan konferensi pers bersama para sekjen partai KIK," ujar dia.