Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tari Cokek dan Gerakan Melawan Intoleransi

image-gnews
Meretas Asal-usul Cokek
Meretas Asal-usul Cokek
Iklan

TEMPO.CO, JakartaBagi komunitas Koalisi Perempuan Indonesia, kegiatan kebudayaan merupakan cara terbaik untuk melawan intoleransi dan menyampaikan pesan kebhinekaan kepada masyarakat. Bersama dengan komunitas IndonesiaID, mereka merancang gerakan Jakarta Cokek, yang akan dilakukan Ahad, 18 Agustus 2019 mendatang.

Koalisi Perempuan Indonesia mengajak warga untuk ikut menari Cokek bersama, di Kota Tua, Jakarta Pusat. "Mereka hanya perlu membawa selendang, jika ingin ikut menari bersama nanti," kata Sekretaris Koalisi Perempuan Indonesia cabang Jakarta, Mike Verawati, kepada Tempo, Selasa, 13 Agustus 2019.

Mike mengatakan ide Jakarta Cokekan muncul dari kekhawatiran akan semakin kuatnya intoleransi di tengah masyarakat. Hal ini terlihat dari hal yang paling mendasar, yakni cara berpakaian. Mike menyebut saat ini kecenderungan pemaksaan cara berpakaian mulai terlihat di masyarakat.

Koalisi Perempuan Indonesia. instagram.com/indonesiawomencoalition

Tari Cokek merupakan kesenian asli Betawi. Mike mengatakan pemilihan tarian ini, selain karena faktor geografis, juga karena faktor sejarah. Dari penelusuran yang dilakukan Koalisi Perempuan, Tari Cokek memiliki akar budaya dari betawi, ternyata memiliki filosofi Cina "Ini menarik, karena ini menunjukan sejak dulu, budaya kita juga sudah beragam dan terintegrasi dari beragam budaya," kata Mike. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia pun mengatakan ke depannya, kegiatan semacam ini diharapkan bisa dilakukan di daerah-daerah lain. Tarian atau bentuknya pun tak harus seperti di Jakarta dengan Tari Cokeknya, namun menyesuaikan dengan budaya dan adat masing-masing. 

Yang paling terasa, kata Mike, adalah kewajiban menggunakan hijab di sekolah negeri. Belakangan hal ini sempat ramai dibicarakan terjadi di SD di Gunungkidul, Yogyakarta. "Kami bicara Indonesia kan beragam sekali dan ekspresinya macam-macam. Mau pakai apapun kan sebenarnya hak masing-masing. Nah kami lihat itu saat ini jadi sebuah pengaturan," kata Mike.

Kesenian Cokekan dipilih karena Mike menilai diskursus melawan penyeragaman perlu dilakukan lewat cara alternatif melawan intoleransi. Menyadarkan masyarakat akan bhineka Indonesia, tak hanya bisa dilakukan lewat diskusi dan dialog saja. "Ini bentuk melawan intoleransi juga, tapi dengan cara yang damai, penuh suka cita. Tak main debat di medsos atau semacamnya," kata Mike.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

40 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berbicara dalam Sidang ke-55 Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss, pada Senin 26 Februari 2024. ANTARA/HO-akun X @Menlu_RI
Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

Isu tersebut dinggap penting diangkat di sidang Dewan HAM PBB untuk mengatasi segala bentuk intoleransi dan prasangka beragama di dunia.


Bedakan Alergi dan Intoleransi Makanan pada Anak agar Tak Kurang Gizi

24 Januari 2024

Ilustrasi anak makan. Pixabay.com/EdMontez
Bedakan Alergi dan Intoleransi Makanan pada Anak agar Tak Kurang Gizi

Para ibu diminta tak menyamakan alergi dan intoleransi pada anak karena meski mirip, keduanya berbeda, agar anak tidak kurang gizi.


Catatan Akhir Tahun 2023, P2G Minta Kemendikbud Segera Atasi Tiga Dosa Pendidikan

1 Januari 2024

Ilustrasi kekerasan pada anak. health. wyo.gov
Catatan Akhir Tahun 2023, P2G Minta Kemendikbud Segera Atasi Tiga Dosa Pendidikan

Ada tiga dosa pendidikan yang perlu segera ditangani dan dituntaskan oleh Kemendikbud.


Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

16 November 2023

Suasana Terowongan Silaturahim yang menghubungkan antara Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral, Senin, 25 Oktober 2021. Terowongan yang dibangun dengan panjang tunnel 28,3 meter, tinggi 3 meter, lebar 4,1 meter dengan total luas terowongan area tunnel 136 m2 dengan total luas shelter dan tunnel 226 m2 menelan dana sebesar Rp 37,3 miliar. TEMPO/Syara Putri
Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

Setiap 16 November diperingati sebagai Hari Toleransi Internasional.


Teken MoU Kerja Sama dengan BNPT, Gibran: Tanggulangi Radikalisme, Terorisme, dan Intoleransi

20 September 2023

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menerima souvernir dari Sekretaris Utama BNPT Bangbang Surono (dua dari kiri) setelah penandatanganan MoU kerja sama penanganan radikal terorisme di Balai Kota Solo, Rabu, 20 September 2023.TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Teken MoU Kerja Sama dengan BNPT, Gibran: Tanggulangi Radikalisme, Terorisme, dan Intoleransi

Gibran mengemukakan Pemerintah Kota Solo memang sangat serius dalam penanggulangan masalah intoleransi dan radikalisme.


Persiapan Gita Bahana Nusantara Tampil di Acara HUT RI dan Konser Kemerdekaan

11 Agustus 2023

Nathania Karina atau yang akrab disapa Nia, akan menjadi konduktor  Gita Bahana Nusantara (GBN) dalam upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Foto : Kemendikbud
Persiapan Gita Bahana Nusantara Tampil di Acara HUT RI dan Konser Kemerdekaan

Gita Bahana Nusantara sudah 20 tahun hadir dan berperan serta dalam acara-acara kenegaraan.


Grace Natalie PSI Bertemu Gibran, Bahas Pilkada hingga soal Intoleransi

21 Juli 2023

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (kanan) kedatangan tamu dari jajaran Dewan Pembina PSI di Balai Kota Solo, Jumat, 21 Juli 2023. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Grace Natalie PSI Bertemu Gibran, Bahas Pilkada hingga soal Intoleransi

Grace Natalie mengemukakan pembicaraannya dengan Gibran dilaukan dengan santai sambil makan risol, roti dan ngeteh.


Swatch Gugat Malaysia atas Penyitaan Arloji Edisi Peringatan LGBT

17 Juli 2023

Swatch Pride Collection. swatch.com
Swatch Gugat Malaysia atas Penyitaan Arloji Edisi Peringatan LGBT

Pembuat jam tangan Swatch Group Swiss menggugat Pemerintah Malaysia karena menyita jam tangan berwarna pelangi edisi khusus merayakan hak-hak LGBT


Sejumlah Aksi Intoleransi Pembakaran Al-Quran, Terbaru Dilakukan Salwan Momika di Swedia

30 Juni 2023

Seorang pria membakar Al Quran di depan masjid di Stockholm, Swedia, 28 Juni 2023. Izin yang diberikan oleh polisi untuk aksi pembakaran Al Quran itu akan mempersulit posisi Swedia yang menunggu dukungan Turki untuk menjadi anggota NATO. TT News Agency/Stefan Jerrevang/via REUTERS
Sejumlah Aksi Intoleransi Pembakaran Al-Quran, Terbaru Dilakukan Salwan Momika di Swedia

Seorang pria asal Irak, Salwan Momika melakukan aksi intoleransi dengan merobek dan lakukan pembakaran Al-Quran di luar masjid di Stockholm, Swedia.


78 Tahun Pancasila, SETARA Institute Catat Intoleransi Remaja SMA Meningkat

1 Juni 2023

Ilustrasi tawuran/perkelahian pelajar/kekerasan di sekolah. Shutterstock
78 Tahun Pancasila, SETARA Institute Catat Intoleransi Remaja SMA Meningkat

Pancasila sering dikalahkan dalam berbagai kasus intoleransi dan secara umum pelanggaran kebebasan beragama/berkeyakinan (KBB).