Atalia mengatakan, pihaknya memiliki program-program "Hati-nya PKK", yaitu halaman asri, teratur, indah, dan nyaman. Halaman-halaman rumah dimaksimalkan sedemikian rupa untuk menghasilkan bahan pangan bagi rumah tangga. "Tadi sudah saya titipkan pesan kepada para ketua PKK kabupaten/kota yang juga ketua Forikan (Forum Peningkatan Konsumsi Ikan)," ujarnya.
Menurut dia, berbagai jenis pangan lokal mempunyai kandungan gizi yang baik untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Selain itu, pangan lokal mudah didapatkan sekaligus mendukung kemandirian pangan masyarakat.
"Melalui lomba ini saya berharap masyarakat dapat berkreasi untuk menciptakan dan mengembangkan aneka olahan dan resep yang B2SA, serta dapat diterapkan sebagai menu keluarga sehari-hari," ucapnya.
Senada dengan Atalia, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, Koesmayadi TP, menyatakan ibu menjadi penentu pemilihan menu keluarga dan penerapan aneka olahan makanan sesuai dengan potensi yang ada di daerahnya. "Ibu rumah tangga tentu bertanggung jawab dalam menentukan dan menyediakan menu keluarga yang sehat. Ini untuk memberikan nilai ekonomis dan nilai tambah pengolahan dan pemanfaatan produk pangan lokal yang berkelanjutan," kata Koesmayadi. (*)