TEMPO.CO, Jakarta - Tim relawan Bravo 5 pendukung Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin berencana menjadi organisasi kemasyarakatan atau ormas. Dalam acara Silaturahmi Kebangsaan Relawan Jokowi-Ma'ruf di Jakarta Pusat Sabtu kemarin, 21 Juni 2019, ketua tim Bravo 5, Fachrul Razi menyampaikan soal rencana itu.
Baca: Relawan Bravo 5 Jokowi Bakal Berubah Jadi Organisasi Massa
Alasannya, komunitas yang dibentuk oleh beberapa purnawirawan jenderal TNI itu ingin tetap bisa mendukung kerja Presiden Jokowi pada periode kedua, setelah sebelumnya mendukung di pemilihan presiden.
"Kenapa? Kami berpikir kerjaan rumah Pak Jokowi banyak setelah beliau memenangkan pemilihan presiden ini, antara lain menguatnya anti-anti Pancasila, menguatnya kapitalisme, kelompok yang intoleran, dan sebagainya," ujar dia dalam Silaturahmi Kebangsaan Relawan Jokowi - Amin di Jakarta Pusat, Sabtu, 21 Juni 2019.
Tim Bravo 5 merupakan tim relawan Jokowi sejak pilpres 2014. Nama kelompok ini digagas Luhut Binsar Pandjaitan yang saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Maritim. Nama tersebut diambil dari alamat rumahnya di Jalan Banyumas Nomor 5, Menteng, Jakarta Pusat.
Bravo 5 sempat dibekukan pada 2014 setelah berhasil mengantarkan Jokowi dan Jusuf Kalla memenangkan pemilihan presiden. Namun, menjelang pilpres 2019, tim relawan ini dihidupkan lagi dengan dipimpin oleh mantan Wakil Panglima TNI, Jenderal (Purn) Fachrul Razi. Markas mereka pun berpindah ke Jalan Maluku Nomor 32, Menteng.
Dalam pilpres 2019, Bravo 5 diandalkan Jokowi untuk meraup suara di Jawa Barat. Pasalnya sejak 2014 Provinsi dengan lumbung pemilih terbesar ini masih dikuasai oleh pendukung Prabowo Subianto. Namun usaha Fachrul cs merebut basis sang rival pada 2019 kembali gagal.
Baca: Pilpres 2019, Begini Bravo-5 di Jabar Gagal Dongkrak Suara Jokowi
Hasil rekapitulasi KPU total perolehan suara pemilihan presiden di Jawa Barat dimenangkan Prabowo-Sandiaga dengan perolehan suara menembus 16,077 juta (59,93 persen). Sedangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf memperoleh 10,75 juta suara (40,07 persen).
Sebelumnya, Jokowi secara langsung memberikan arahan kepada Bravo 5. Calon presiden inkumben itu meminta tim tersebut mempersipakan isu-isu untuk menangkal isu yang dilemparkan kubu lawan. Salah satunya dengan mengangkat program-programnya yang sudah berhasil dijalankan.
“Baik infrastruktur, baik dana desa, baik program keluarga harapan, baik kartu sehat, baik kartu pintar itu harus diangkat terus. Harus,” kata Jokowi di hadapan tim Bravo 5 di Hotel Putri Duyung, Ancol, Jakarta Utara, 10 Desember 2018.
Untuk persiapan itu pula, Bravo sudah menerbitkan buku panduan berisi capaian pemerintahan. Buku itu yang digunakan oleh para relawan. Namun usaha tersebut tidak membuahkan hasil sesuai harapan.
Fachrul Razi mengaku kekalahan tersebut karena Prabowo - Sandiaga sudah lebih dulu mengambil posisi di Jawa Barat. “Mereka (kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno) sudah lebih dulu mengambil posisi-posisi yang kami terlambat masuk. Orang yang duluan duduk pasti lebih diuntungkan,” ujar Fachrul kepada wartawan di Sekretariat Bravo-5, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa 23 April 2019.
Baca: Relawan Bravo 5 Keluarkan Maklumat untuk Para Pendukung Jokowi
Padahal Bravo 5, kata Fachrul, sudah menurunkan para purnawirawan untuk berkampanye door to door. Mereka juga sudah melakukan berbagai strategi, dari kampanye program capaian pemerintahan Jokowi, hingga terakhir kampanye anti-khilafah.
FIKRI ARIGI | IRSYAN HASYIM