Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kata Ketua Garis Soal Anggotanya Dituduh Pancing Kerusuhan 22 Mei

image-gnews
Chep Hernawan alias Chep Dapet, Ketua Umum Gerakan Reformis Islam (Garis) Cianjur saat menjelaskan soal keterlibatan anak buahnya di kerusuhan 22 Mei 2019. (Foto: Tempo/Deden)
Chep Hernawan alias Chep Dapet, Ketua Umum Gerakan Reformis Islam (Garis) Cianjur saat menjelaskan soal keterlibatan anak buahnya di kerusuhan 22 Mei 2019. (Foto: Tempo/Deden)
Iklan

TEMPO.CO, Cianjur - Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Mohammad Iqbal menyebut ada dua kelompok yang disinyalir menjadi biang kerusuhan 22 Mei.

Baca: Polri Tetapkan 300 Orang Sebagai Tersangka Kerusuhan 22 Mei

Kelompok pertama adalah ormas Gerakan Reformis Islam (Garis) Cianjur, yang disebut-sebut berafiliasi dengan Negara Islam Irak Suriah (ISIS). Iqbal mengatakan keterlibatan kelompok Garis didasari pengakuan dua orang yang ditangkap dan dijadikan tersangka.

Ketua Umum Garis Cianjur, Chep Hernawan, membantah kelompoknya terlibat dalam kerusuhan 22 Mei 2019 di Jakarta. Menurut Chep, dia tidak mengerahkan pasukan dalam aksi unjuk rasa ke Kantor Badan Pengawas Pemilu RI.

"Saya hanya mengirimkan 2 unit ambulans dengan total 8 tenaga medis. Saya sendiri hadir di Jakarta untuk memantau, tapi tidak terlibat aksi," ujar laki-laki yang akrab disapa Chep Dapet itu saat dihubungi Tempo melalui telepon, Kamis 23 Mei 2019.

Chep yang mengaku sedang dalam perjalanan pulang dari Bandung itu menjelaskan bahwa kelompok Garis yang dipimpinnya selalu dituding terlibat dalam aksi kekerasan. Bahkan, sering dikait-kaitkan dengan jaringan ISIS.

"Saya sendiri tidak pernah punya kaitan dengan jaringan ISIS. Saya sudah jelaskan kepada pihak aparat kepolisian sejak dulu, tapi selalu dikaitkan dengan setiap aksi kerusuhan," kata Chep.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Chep mengetahui kelompoknya dituding terlibat setelah peristiwa mobil ambulans Garis ditahan Polisi. Menurut Chep, di dalam mobil itu ada dua orang santri Pondok Pesantren Attaqwa Cianjur yang ikut nebeng.

"Kedua santri Attaqwa tersebut membawa titipan uang bekal Rp 15 juta dalam beberapa amplop. Itu dianggapnya orang Garis, padahal bukan," kata Chep.

Berulang-ulang Chep menegaskan bahwa Garis tidak ikut-ikutan aksi, apalagi mengerahkan pasukan. Ia mengatakan polisi salah kalau menuding Garis sebagai motor penggerak kerusuhan 22 Mei 2019 di Jakarta.

Baca: Kerusuhan 22 Mei, Wiranto: Kami Sudah Tahu Dalang Aksi Tersebut

"Saya tegaskan, Garis tak terlibat. Kami tak mengerahkan pasukan. Anggota Garis diam di rumah masing-masing. Kami mengirimkan ambulans dan tim medis sebagai bentuk rasa kemanusiaan. Ada pun dua santri yang ikut dalam ambulans karena sama berasal dari Cianjur merasa lebih aman," kata Chep.


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Raja Charles Kunjungi Para Penyintas Penikaman yang Picu Kerusuhan Inggris

21 Agustus 2024

Reaksi Raja Charles dari Inggris saat dia melihat penghormatan di luar Balai Kota Southport, selama kunjungannya untuk bertemu dengan anggota masyarakat setempat, menyusul serangan pada 29 Juli di pesta dansa anak-anak, di Southport, Inggris, pada 20 Agustus 2024. PAUL ELLIS/Pool Via Reuters
Raja Charles Kunjungi Para Penyintas Penikaman yang Picu Kerusuhan Inggris

Raja Charles III menyampaikan simpatinya ketika bertemu dengan korban selamat penikaman yang memicu kerusuhan anti-imigrasi secara nasional


Senjata Makan Tuan, Pengadilan Kejahatan Perang Bangladesh akan Sidangkan Sheikh Hasina

20 Agustus 2024

Seorang pria memegang bendera Bangladesh berdiri di depan kendaraan yang dibakar di Ganabhaban, kediaman Perdana Menteri, setelah pengunduran diri PM Sheikh Hasina di Dhaka, Bangladesh, 5 Agustus 2024. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
Senjata Makan Tuan, Pengadilan Kejahatan Perang Bangladesh akan Sidangkan Sheikh Hasina

Pengadilan kejahatan perang Bangladesh-yang dibentuk oleh PM terguling Sheikh Hasina- telah meluncurkan tiga penyelidikan pembunuhan massal


Polisi Tangkap Lebih dari 1.000 Orang dalam Kerusuhan Anti-Imigran di Inggris

14 Agustus 2024

Sebuah mobil terbakar selama demonstrasi anti-imigrasi di Sunderland, Inggris, 2 Agustus 2024 dalam gambar diam yang diperoleh dari video media sosial. Kerusuhan dalam sepekan terakhir menjadi yang terburuk di Inggris dalam 13 tahun terakhir. TikTok @whatsthecracklike/via REUTERS
Polisi Tangkap Lebih dari 1.000 Orang dalam Kerusuhan Anti-Imigran di Inggris

Pihak berwenang Inggris kini telah menangkap lebih dari 1.000 orang setelah berhari-hari terjadi kerusuhan anti-imigran


Sheikh Hasina Dijerat Kasus Pembunuhan Pedagang Kelontong Bangladesh

14 Agustus 2024

People search for items to loot at the Ganabhaban, the Prime Minister's residence, after the resignation of PM Sheikh Hasina in Dhaka, Bangladesh, August 5, 2024. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
Sheikh Hasina Dijerat Kasus Pembunuhan Pedagang Kelontong Bangladesh

Eks PM Bangladesh Sheikh Hasina dan sejumlah pejabat tinggi diselidiki atas tewasnya pedagang kelontong yang ditembak saat kerusuhan.


Inggris Minta Polisi Siaga Hadapi Kemungkinan Unjuk Rasa

9 Agustus 2024

Para pengunjuk rasa sayap kanan membakar tempat sampah dalam aksi anti-Imigran di luar sebuah hotel di Rotherham, Inggris, 4 Agustus 2024. Badai disinformasi anti-Muslim di media sosial telah memicu kekerasan Islamofobia dan sayap kanan setelah penusukan massal yang menewaskan tiga anak pada 29 Juli 2024. REUTERS/Hollie Adams
Inggris Minta Polisi Siaga Hadapi Kemungkinan Unjuk Rasa

Inggris mendesak aparat kepolisian agar tetap waspada mengingat ada kemungkinan terjadinya kembali unjuk rasa yang berujung kerusuhan


Sheikh Hasina akan Kembali ke Bangladesh untuk Pemilu

9 Agustus 2024

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina berbicara saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron selama Konferensi Keamanan Munich tahunan, di Munich, Jerman, 17 Februari 2024. (REUTERS/Wolfgang Rattay)
Sheikh Hasina akan Kembali ke Bangladesh untuk Pemilu

Putra Sheikh Hasina mengatakan ibunya akan kembali ke Bangladesh saat pemilu yang diselenggarakan pemerintah baru.


Kerusuhan Inggris, Polisi Tangkap Hampir 430 Orang

8 Agustus 2024

Seorang polisi memadamkan api rumput selama protes anti-imigrasi, di luar sebuah hotel di Rotherham, Inggris, 4 Agustus 2024. Demonstran sempat menyerbu hotel yang dipercaya menjadi penampungan para imigran. REUTERS/Hollie Adams
Kerusuhan Inggris, Polisi Tangkap Hampir 430 Orang

Hampir 430 orang telah ditangkap di Inggris dan setidaknya 120 orang didakwa sejak pecahnya kerusuhan Inggris


Kerusuhan Inggris: Demonstrasi Anti Imigran dan Anti Islam Dipicu Hasutan di...

7 Agustus 2024

Para pengunjuk rasa melemparkan kembang api saat kerusuhan berlanjut hingga malam di Liverpool, Inggris, 3 Agustus 2024. REUTERS/ Belinda Jiao
Kerusuhan Inggris: Demonstrasi Anti Imigran dan Anti Islam Dipicu Hasutan di...

Kerusuhan Inggris itu menyusul penyebaran cepat informasi palsu di media sosial bahwa tersangka penusukan adalah seorang migran Islam radikal


500 Narapidana Kabur, Bobol Penjara di Bangladesh Saat Kerusuhan

7 Agustus 2024

500 Narapidana Kabur, Bobol Penjara di Bangladesh Saat Kerusuhan

Saat Bangladesh dilanda kerusuhan, sejumlah orang merusak penjara dan membebaskan 500 narapidana.


5 Hal tentang Kerusuhan Inggris

7 Agustus 2024

Sebuah mobil terbakar selama demonstrasi anti-imigrasi di Sunderland, Inggris, 2 Agustus 2024 dalam gambar diam yang diperoleh dari video media sosial. Kerusuhan dalam sepekan terakhir menjadi yang terburuk di Inggris dalam 13 tahun terakhir. TikTok @whatsthecracklike/via REUTERS
5 Hal tentang Kerusuhan Inggris

Kerusuhan Inggris dipicu aksi massa sayap kanan menarget para pencari suaka dan komunitas etnis minoritas