TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden inkumben, Joko Widodo atau Jokowi, mengklaim selama tiga tahun terakhir kepemimpinannya tidak terjadi kebakaran hutan di Indonesia. Hal ini ia sampaikan dalam debat kedua calon presiden di Hotel Sultan, Jakarta.
Baca juga: Soal Pembebasan Lahan, Jokowi: Hanya Ada Ganti Untung
"Dalam tiga tahun ini tidak terjadi kebakaran lahan, hutan, kebakaran lahan gambut, dan itu adalah kerja keras kita semuanya," kata Jokowi di lokasi, Ahad, 17 Februari 2019.
Meski Jokowi mengatakan tidak ada kejadian, faktanya kebakaran hutan tetap terjadi. Hal ini sesuai dengan laporan salah satu kementriannya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Api membakar semak belukar dan pepohonan akasia di kawasan hutan konservasi, Medang Kampai, Dumai, Riau, Minggu, 3 Februari 2019. Kebakaran hutan dan lahan gambut yang terjadi di kawasan hutan konservasi itu sudah berlangsung selama tiga hari akibat cuaca panas dan diperkirakan kebakaran mencakup 10 hektare kawasan hutan itu. ANTARA
Merujuk laporan capaian KLHK pada 4 tahun pemerintahan Jokowi, seperti dikutip dari situs resmi KLHK, untuk Januari sampai Agustus 2018 saja 194.757 hektare hutan di Indonesia terbakar. Angka tersebut justru naik jika dibandingkan dengan luas hutan yang terbakar di tahun sebelumnya, yaitu 165.528 hektare.
Meski begitu, luas karhutla selama enam bulan di 2018 itu lebih kecil ketimbang luas karhutla pada 2016 (seluas 438.363 hektare) dan 2015 (seluas 2.611.411 hektare).
Baca: Konsorsium Agraria Paparkan Konflik Pembebasan Lahan Era Jokowi
Belakangan, Jokowi merevisi ucapannya. Ia tak lagi mengatakan tidak terjadi kebakaran melainkan mampu mengatasinya. "Kenapa dalam tiga tahun ini kami bisa mengatasi kebakaran hutan, kebakaran gambut, salah satunya adalah penegakkan hukum yang tegas," ujarnya.