TEMPO.CO, Jakarta - Marketing Communications Hotel Borobudur menyatakan siap bersifat kooperatif dan transparan soal kasus dugaan penyerangan pegawai KPK. Insiden dugaan penyerangan itu terjadi di Hotel Borobudur menjelang tengah malam Sabtu, 2 Februari 2019.
Marketing Communications Managers Hotel Borobudur Rizki Permata Sari menuturkan, pada saat kejadian diduga terjadi tindakan kekerasan oleh tamu hotel yang kemudian teridentifikasi sebagai rombongan dari Papua. Menurut dia, petugas keamanan Hotel Borobudur Jakarta telah melakukan upaya dan tindakan sesuai standar operasional prosedur. “Melerai dan mengamankan saat perselisihan antara kedua pihak." Rizki menyampaikan melalui keterangan tertulis, Senin, 11 Februari 2019.
Baca: Status Kasus Penganiayaan Pegawai KPK ...
Juru bicara KPK Febri Diansyah mengatakan penyerangan terhadap penyidik KPK dimulai saat menjelang tengah malam Sabtu, 2 Februari 2019, di hotel Borobudur, Jakarta. Dua pegawai KPK itu sedang ditugasi mengecek lapangan merespons laporan masyarakat tentang adanya indikasi korupsi dalam proyek dan anggaran di Papua.
Dua pegawai KPK itu dianiaya hingga bagian tubuhnya rusak. “Mereka tetap dipukul meski pegawai itu telah memperlihatkan identitas KPK,” kata Febri.
Baca: KPK Laporkan Dugaan Penganiayaan terhadap ...
Setelah KPK melaporkan kejadian ini ke Polda Metro Jaya pada 3 Februari 2019, keesokannya tim Polda Metro Jaya datang ke Hotel Borobudur untuk meminta Digital Video Recording atau DVR untuk proses hukum atas dugaan penganiayaan itu. "Kami sudah menyerahkan DVR kepada Polda Metro Jaya."
Selain itu, petugas keamanan pun telah memberikan keterangan Polda Metro Jaya sehubungan dengan penganiayaan pegawai KPK.