TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta dukungan pemerintah daerah untuk menyelesaikan pembangunan jalan tol Trans Sumatera, terutama dalam hal pembebasan dan penyediaan lahan bagi proyek pembangunan.
Jokowi mengatakan hambatan terbesar pembangunan jalan tol terletak pada persoalan penyediaan lahan. "Masalahnya hanya ada di situ. Di mana-mana yang namanya pembangunan jalan tol itu selalu masalah di pembebasan," ujarnya saat meresmikan dimulainya pembangunan jalan tol Banda Aceh-Sigli di Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh, Jumat, 14 Desember 2018, seperti dilansir keterangan tertulis.
Baca: Jalan Tol Trans Sumatra di Lampung Rampung Akhir 2018
Pemerintah menargetkan Trans Sumatera dari Lampung hingga Aceh akan tersambung sepenuhnya pada 2024. Total panjang ruas tol tersebut mencapai 2.700 kilometer.
Sejumlah proyek pembangunan jalan tol yang menjadi bagian dari Trans Sumatera sedang dalam proses penyelesaian. Salah satu yang akan diresmikan ialah jalan tol yang menghubungkan Bakauheni hingga Terbanggi Besar sepanjang 140,8 kilometer.
Baca: Jokowi Minta Tol Trans Sumatera Selesai Sebelum Asian Games 2018
Jokowi mengatakan sebelumnya banyak pihak yang sanksi terhadap pembangunan jalan tol Trans Sumatera. Namun dengan dukungan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, dia optimistis targetnya tercapai.
Dia kembali mengingatkan bahwa pembangunan jalan tol maupun infrastruktur lainnya merupakan prasyarat bagi sebuah negara untuk dapat bersaing dengan negara lainnya. Dibangunnya infrastruktur di seluruh pelosok tanah air akan membuka akses bagi pengembangan ekonomi daerah yang wilayahnya dibangun infrastruktur tersebut.
"Nanti pemerintah daerah juga harus bisa mengintegrasikan antara jalan tol ini dengan kawasan wisata. Jalan tol ini juga integrasikan dengan kawasan ekonomi khusus," kata Jokowi.
Baca: Menteri Rini Dorong Rest Area Jalan Tol Trans Sumatera untuk UMKM