Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kesaksian Warga saat Banjir Bandang Cicaheum Terjadi

image-gnews
Warga bergotong royong membersihkan lumpur sisa banjir bandang di Jatihandap, Cicaheum, Bandung, 21 Maret 2018. TEMPO/Ahmad Fikri
Warga bergotong royong membersihkan lumpur sisa banjir bandang di Jatihandap, Cicaheum, Bandung, 21 Maret 2018. TEMPO/Ahmad Fikri
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Asep Adang tak mengira hujan yang tidak terlalu lebat yang mengguyur seputaran terminal Cicaheum pada Selasa sore, 20 Maret 2018, menjadi penyebab banjir bandang Cicaheum. Pria 52 tahun itu menceritakan sore itu, dia mendengar suara peringatan datangnya banjir dari pengeras suara Masjid Jaami Baabul Khiraat yang berlokasi di pinggir Sungai Cipamokolan.

"Hujannya tidak gede, biasa-biasa saja. Setelah Ashar, beberapa menit kemudian banjir," tutur Ketua Keamanan Warga RT 04 RW 03, Jatihandap, Mandalajati itu kepada Tempo, Rabu, 21 Maret 2018.

Baca: Banjir Cicaheum Bukan Cuma karena Hujan, Ini Penyebabnya

Sungai Cipamokolan yang melewati permukiman padat di Kelurahan Jatihandap yang berada di seberang terminal Cicaheum meluap. Di dinding rumah-rumah warga masih terlihat jejak banjir. Di tembok belakang rumah warga di sekitar sungai tampak hampir 5 meter batas muka air sungai yang mengalir deras berwarna cokelat.

Asep menuturkan air luapan sungai sempat mengenangi gang-gang permukiman padat yang berada di dekat sungai. "Kalau di sini, di RW 03, RT 04, 05, dan 06, kenanya hampir rata," katanya.

Air di dekat jembatan di sungai itu menggenang hingga mencapai ketinggian 1 meter atau setinggi dada orang dewasa. Bahkan, tembok belakang toko 1001 di pinggir Jalan AH Nasution roboh karena terjangan luapan sungai. Akibatnya, air pun menggenangi jalan tersebut. "Benteng di belakang untung jebol, kalau tidak jebol, habis semua di sini," ucapnya.

Menurut Asep, banjir yang terjadi Selasa kemarin tergolong parah. Dia membandingkan dengan banjir yang terjadi pada 1984. Ketika itu banjir menggenangi seputar terminal Cicaheum. "Tapi tidak sampai sebesar ini," ujarnya.

Baca: Banjir Bandang Cicaheum Akibat Rusaknya Kawasan Bandung Utara

Banjir yang mulai surut setelah satu jam kemudian itu pun menyisakan lumpur tebal menempel di rumah warga dan menutupi jalan raya. Di Masjid Jaami Baabul Khiraat, lumpur menempel setinggi 80 sentimeter. Warga bergotong-royong membersihkan lumpur hingga pukul 2 dinihari.

Hadiat, pemilik kios telur di sekitar Sungai Cipamokolan, menuturkan air sempat masuk ke kiosnya melalui jendela. "Kalau jendela ditutup, air tidak masuk," ujar pria 37 tahun itu saat ditemui Tempo, Rabu, 21 Maret 2018.

Dia menuturkan, sebelum banjir terjadi, sempat menolak pesanan 1 ton telur yang akan masuk ke tokonya. Padahal, saat itu, truk pengangkut telur itu sudah berada di depan tokonya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selepas Magrib, ketika air mulai surut, Hadiat bergegas membersihkan tokonya dari kotoran yang terbawa banjir. Dia beberes hingga pukul sembilan malam.

Saat pulang ke rumah, Hadiat kaget ternyata rumahnya di Cikutra juga kebanjiran. "Akhirnya bebers di rumah sampai jam 11 malam. Subuh ke toko lagi, beberes lagi," tuturnya.

Kepala Dinas Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan, Tono Rusdianto memastikan tidak ada korban jiwa akibat banjir Cicaheum. Warga terdampak banjir bandang tersebut di Kelurahan Jatihandap di Kecamatan Mandalajati, dan Kelurahan Cicaheum di Kecamatan Kiracondong. “Yang paling parah itu di Jatihandap itu ada 500 kepala keluarga terdampak, kalau di Cicaheum sekitar 170 kepala keluarga,” kata dia pada Tempo, Rabu, 21 Maret 2018.

Pemerintah Kota Bandung pun mengerahkan alat berat dan truk untuk mengangkut sampah dan lumpur yang ada di jalan dan di permukiman warga. Selain itu, Tono mengatakan, pemerintah kota juga mengirimkan tenaga medis, obat-obatan, sembako, pakaian layak pakai, hingga kasur.

Meski banjir sudah surut, Tono mengimbau warga tetap waspada. "Kondisi cuaca tidak menentu, waspada terhadap semua kemungkinan di lingkungan kita, terutama banjir," ujarnya.

Kepala Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung, Ferdi Ligaswara mengatakan beberapa tanggul yang jebol sudah diperbaiki bersama masyarakat. Terkait dengan kerugian yang ditimbulkan dari kejadian ini, Ferdi belum bisa memperkirakan, "Mungkin miliaran rupiah."

Sebanyak 500 rumah di Kelurahan Jatihandap di Kecamatan Mandalajati dan 117 unit rumah di Kelurahan Cicaheum di Kecamatan Kiaraconong, Kota Bandung, terkena dampak banjir Cicaheum. Selain itu, 16 mobil rusak dan sebuah mobil Xenia terseret masuk ke Sungai Cipamokolan. Tim rescue sedang melakukan pengangkatan,” kata Ferdi, Rabu, 21 Maret 2018.

Ia pun berharap, tidak ada hujan susulan karena tanggul yang dibangun pascabanjir sifatnya darurat. "Ini (tanggul) belum sepenuhnya aman," ujarnya.

Ferdi meminta warga Kota Bandung tetap waspada. "Kita harus mengantisipasi karena sesuai prediksi yang lalu, akan terjadi banjir besar seperti sekarang, tidak menutup kemungkinan masih akan terjadi lagi yang lebih besar dari ini, sehingga kesiapsiagaan kita harus ditingkatkan," tuturnya.

Menurut Ferdi, banjir bandang Cicaheum kali ini terjadi karena adanya banjir kiriman dari hulu sungai yang berada di Kawasan Bandung Utara. “Apalagi kita tahu Kawasan Bandung Utara kondisinya seperti apa sekarang,” kata dia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Satgas IKN Sebut Pembangunan IKN tak Sebabkan Banjir

7 jam lalu

Potret Bendungan Sepaku Semoi di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada Senin, 6 Mei 2024. Bendungan Sepaku Semoi akan menyuplai air baku untuk Ibu Kota Nusantara (IKN). TEMPO/Riri Rahayu.
Satgas IKN Sebut Pembangunan IKN tak Sebabkan Banjir

Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN) mengklaim pembangunan IKN tidak menyebabkan banjir di kawasan.


Banjir Setinggi Rumah Tersisa di 5 Kampung di Mahakam Ulu, Banjir Susulan Menerjang

1 hari lalu

Kondisi banjir besar di Mahakam Ulu. Foto : X
Banjir Setinggi Rumah Tersisa di 5 Kampung di Mahakam Ulu, Banjir Susulan Menerjang

Banjir melanda wilayah Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, sejak Senin, 13 Mei 2024


Pemprov Kaltim Sigap Respon Bencana Banjir Mahulu

2 hari lalu

Pemprov Kaltim Sigap Respon Bencana Banjir Mahulu

Curah hujan yang tinggi membuat Sungai Mahakam menuap. Akibatnya, lima kecamatan di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur (Kaltim) terendam banjir.


Cerita Duka Korban Banjir Bandang di Sumbar, Cucu dan 4 Anggota Keluarga Hanyut

2 hari lalu

Warga dengan dibantu anggota TNI membersihkan rumah yang hancur akibat banjir bandang di Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, 14 Mei 2024. Warga sudah mulai membersihkan puing-puing, material lumpur dan tumpukan kayu yang memasuki rumahnya, dan hingga saat ini korban meninggal meninggal akibat banjir yang terjadi pada Sabtu 11 Mei 2024 di Sumatra Barat itu sudah mencapai angka 47 orang. TEMPO/Fachri Hamzah.
Cerita Duka Korban Banjir Bandang di Sumbar, Cucu dan 4 Anggota Keluarga Hanyut

Banjir di Kabupaten Agam dan Tanah datar meninggal duka bagi masyarakat Sumatra Barat. 59 orang lebih dinyatakan meninggal dan ada 16 yang masih dalam pencarian.


Prabowo Kunjungi Korban Banjir di Sumbar usai Lawatan Luar Negeri

2 hari lalu

Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto beserta Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka menemui presiden Uni Emirat Arab (UEA) Yang Mulia Syeikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) di Istana Al Shati, Abu Dhabi, Senin, 13 Mei 2024. Foto Tim Media Prabowo
Prabowo Kunjungi Korban Banjir di Sumbar usai Lawatan Luar Negeri

Prabowo mengunjungi korban banjir Sumbar seusai lawatannya dari Qatar dan Uni Emirat Arab. Ia menyatakan turut berduka cita atas musibah itu.


5 Tips Bangun Rumah Anti Banjir

3 hari lalu

Ilustrasi tukang bangunan untuk renovasi rumah/Gravel
5 Tips Bangun Rumah Anti Banjir

Banjir adalah bencana yang dapat terjadi di mana saja dan bisa datang tiba-tiba. Simak 5 tips bangun rumah anti banjir


5 Hal tentang Konawe, Kunjungan Jokowi, Bendungan, hingga Banjir

3 hari lalu

Foto udara Bendungan Ameroro di Kecamatan Uepai, Konawe, Sulawesi Tenggara, Selasa 14 Mei 2024. Presiden Joko Widodo telah meresmikan pengunaan Bendungan yang mampu mengairi areal persawahan lebih 3.363 hektare dan mampu mereduksi banjir di wilayah Konawe sebesar 443 meter kubik per detik serta memiliki kapasitas tampung sebesar 88 juta meter kubik dengan luas genangan sebesar 376 hektare dengan potensi listrik 1,3 MW. ANTARA FOTO/Jojon
5 Hal tentang Konawe, Kunjungan Jokowi, Bendungan, hingga Banjir

Jokowi meresmikan Bendungan Ameroro di Desa Tamesandi, Kecamatan Uepai, Kabupaten Konawe


Banjir di Nagan Raya Aceh Mulai Surut, BNPB Ingatkan Risiko Hujan Susulan

4 hari lalu

Anak-anak bermain di lokasi genangan banjir di kawasan Kecamatan Tripa Makmur, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, Kamis, 23 November 2023. (ANTARA/HO)
Banjir di Nagan Raya Aceh Mulai Surut, BNPB Ingatkan Risiko Hujan Susulan

Banjir akibat luapan sungai di Nagan Raya, Aceh, berangsur surut, Namun, masih ada potensi hujan intensitas sedang hingga lebat.


Jalan Nasional Sumatera Barat Putus Diterjang Banjir, Pasokan Logistik Terancam

4 hari lalu

Tim SAR melakukan pencarian terhadap enam orang masyarakat yang terbawa arus banjir bandang di aliran Sungai Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman pada Senin, 13 Mei 2023. BNPB mencatat 41 orang dinyatakan meninggal akibat bencana banjir bandang yang melanda Sumatera Barat pada Sabtu 11 Mei 2024. TEMPO/Fachri Hamzah
Jalan Nasional Sumatera Barat Putus Diterjang Banjir, Pasokan Logistik Terancam

Banjir menyebabkan jalan nasional di Sumatera Barat terputus. Kadin khawatir akan terjadi ancaman pada pasokan komoditas.


Jokowi Ingin Turun Langsung ke Lokasi Banjir Lahar Dingin di Sumatera Barat

4 hari lalu

Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers usai melakukan kunjungan ke Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Konawe di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara pada Selasa, 14 Mei 2024. Foto Sekretariat Presiden
Jokowi Ingin Turun Langsung ke Lokasi Banjir Lahar Dingin di Sumatera Barat

Jokowi telah memerintahkan Kepala BNPB untuk segera mendatangi area yang terkena dampak untuk mengkoordinasikan upaya bantuan dan pemulihan.