TEMPO.CO, Jakarta - Marsekal Hadi Tjahjanto mengungkapkan kelemahan dan keunggulan Tentara Nasional Indonesia (TNI) saat menjalani uji kelayakan dan kemampuan di DPR hari ini. Anggota Komisi Pertahanan Ahmad Hanafi Rais mengatakan, Hadi Tjahjono cukup terbuka dengan masalah tersebut.
Hanafi mengatakan salah satu hal yang ingin diperbaiki oleh Hadi pada TNI ialah terealisasinya konsep network centric warfare. "Ini adalah konsep kontemporer pertahanan menyeluruh kita ya, di mana menggunakan teknologi dan informasi sebagai basis melakukan strategi pertahanan," kata dia.
Baca juga: Alasan Jokowi Pilih Hadi Tjahjanto sebagai Calon Panglima TNI
Selain itu, kata Hanafi, Marsekal Hadi juga akan mengintegrasikan seluruh matra dengan network centric itu. "Kalau ini terealisasi ini terobosan baru dan kita harapkan selama dia jadi Panglima ini terlaksana," tutur Hanafi.
Network centric merupakan program prioritas yang akan dilaksanakan oleh Marsekal Hadi Tjahjanto saat resmi menjadi Panglima TNI nanti. "Salah satu prioritas yang pertama kali itu," ucap Hanafi.
Baca juga: Marsekal Hadi Tjahjanto, Calon Panglima TNI di Tahun Politik
Selama tujuh jam Marsekal Hadi Tjahjanto melakukan fit and proper test di Komisi Pertahanan DPR RI. Hanafi menuturkan banyak hal yang dibahas ihwal visi dan misi serta strategi Hadi sebagai panglima kelak. Setuju dengan pemaparan Hadi, para anggota Komisi Pertahanan menyetujui dia menjadi Panglima TNI pengganti Jenderal Gatot Nurmantyo.