TEMPO Interaktif, Mataram: Warga Ketare Lombok Tengah mendapat tawaran untuk bertransmigrasi ke Gorontalo. Tawaran ini ditujukan kepada warga yang tinggal di lokasi lahan yang terkena proyek bandara internasional Lombok di Ketare Lombok Tengah. Dinas Transmigrasi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Lombok Tengah sudah mendapat dua lokasi di Gorontalo yang masing-masing bisa menampung 25 kepala keluarga (KK). Kepala Sub Dinas Pengarahan Dinas Transmigrasi NTB Bambang Suhardjito mengatakan, pemerintah memberikan prioritas kepada bekas pemilik lahan bakal bandara itu. ‘’Ini crash program. Kondisi lahan subur walaupun berbukit,’’ katanya kepada Tempo, di kantornya, Jum’at (13/4). Proyek bandara internasional Lombok memakan lahan di Ketare lebih dari 500 hektar are. Ratusan warga yang tinggal di sana sudah belasan tahun lalu meninggalkan lahan itu dan sudah mendapat uang penganti. Untuk membantu warga, Pemerintah Propinsi NTB menerima tawaran peluang transmigrasi ke Gorontalo. Pertama, di UPT (Unit Pemukiman Transmigrasi) Owata Kabupaten Bone Bolango yang sebelumnya juga sudah ditempati 50 KK. Lokasi kedua, UPT Pangea Kabupaten Bualemo yang masih dalam tahap pekerjaan konstruksi. Program transmigrasi ini dilakukan sesuai kebijakan pemrintah NTB yang ingin melakukan pemerataan kepadatan penduduk di daerahnya, selain untuk kesejahteraan ekonomi warganya. Selama ini kepadatan penduduk NTB tidak berimbang. Pulau Sumbawa yang luasnya dua pertiga dari wilayah NTB penduduknya hanya sepertiga. Ini berbanding terbalik di Lombok yang luas wilayahnya sepertiga dihuni oleh dua pertiga dari lebih empat juta jiwa penduduk NTB. Tahun ini, di pulau Sumbawa tidak ada pemukiman transmigrasi baru yang bisa dijadikan penempatan mereka. Supriyantho Khafid
Tol IKN Seksi 6A dan 6B Masih Tersandung Pembebasan Lahan
27 Februari 2024
Tol IKN Seksi 6A dan 6B Masih Tersandung Pembebasan Lahan
Kepala Satgas Pelaksanaan Pembangunan IKN Nusantara menyebut Pembangunan jalan bebas hambatan atau Jalan Tol Seksi 6A dan 6B masih terkendala pembebasan lahan.