TEMPO Interaktif, Surabaya: Jalan raya Porong yang meghubungkan Surabaya-Gempol hingga Senin (9/4) masih ditutup. Ini akibat masih banyak alat berat yang sedang mengerjakan penanggulan luapan lumpur Lapindo. Jalan yang memiliki dua jalur ini praktis hanya dibuka pada jalur sisi barat atau arah dari Gempol ke Surabaya. Sementara itu, tenaga operasional Tim Nasional Pananggulangan Lumpur sedang berupaya membuat tanggul untuk menahan luapan lumpur. Jalan ini lumpuh sejak Senin pekan lalu akibat air berlumpur di kolam penampungan meluap setelah diterpa hujan lebat.Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Wilayah Kota Besar Surabaya Muhammad Iqbal mengatakan, sebenarnya Tim Nasional menyatakan jalan ini layak untuk dilewati kendaraan besar. Namun, karena masih banyak alat berat yang sedang melakukan pengerjaan di sana, ia belum berani membuka jalan raya Porong. Selain itu, lumpur masih menggenangi bahu jalan sehingga lumpur belum bersih toatal dari Jalan Raya Porong. "Jalan masih berbahaya dan berpotensi macet karena masih ada air lumpur," katanya.Sementara, sejumlah warga Siring berusaha menghalangipembatan tanggul darurat di timur rel kereta api. Ini mereka lakukan sebagai prostes terhadap Lapindo Brantas Inc yang masih mempersoalkan bukti kepemilikan tanah Letter C dan Petok D. Namun, upaya warga ini berhasil dihentikan setelah sejumlah pihak berunding dengannya. Ketua Unit Desain dan Supervisi Tim Nasional Lumpur Arie Setyadi mengatakan sedang ngebut menyelesaikan tanggul untuk menjaga agar lumpur tidak meluap lagi ke rel kereta api dan jalan raya Porong. Timj Nasional membangun tanggul sejauh setengah kilometer. "Kami berharap segera selesai dan infrastruktu jalan raya Porong kembali dibuka," katanya. Sunudyantoro