Sertifikasi Guru Gagal, Pemerintah Minta Maaf

Reporter

Editor

Senin, 29 Januari 2007 19:16 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Direktur Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional, Fasli Jalal mengharap guru dapat memaafkan tidak berlangsungnya sertifikasi guru pada 2006 lalu. Rencananya ada 20 ribu guru akan disertifikasi dengan biaya sebesar Rp 32,8 miliar. "Sampaikan permintaan maaf saya pada guru," kata Fasli saat ditemui usai rapat kerja Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo dengan Komisi Pendidikan DPR-RI, Senin (29/1). Ia mengakui program tersebut gagal karena peraturan pemerintah yang mengatur soal tersebut belum ditandatangani oleh Presiden. Namun, jika kelak Presiden telah menandatanganinya, Fasli optimistis dalam dua pekan program sertifikasi akan berjalan. Untuk sertifikasi, perlu waktu tiga hari bagi tiap guru untuk mengikuti ujian. Selanjutnya guru hanya tinggal menunggu peninjau saja. Reh Atemalem Susanti

Guru

Berita terkait

Kisah Guru di Natuna Ikut Program Guru Penggerak, Tak Mau Kalah dengan Guru di kota

22 jam lalu

Kisah Guru di Natuna Ikut Program Guru Penggerak, Tak Mau Kalah dengan Guru di kota

Cerita guru di Natuna mengikuti program Guru Penggerak.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kemendikbud Atasi Persoalan Guru yang Belum Tersertifikasi

2 hari lalu

Begini Cara Kemendikbud Atasi Persoalan Guru yang Belum Tersertifikasi

Kemendikbudristek upayakan transformasi Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan dengan berfokus pada perolehan sertifikat pendidik.

Baca Selengkapnya

Ingin Profesi Guru Diminati, Kemendikbud Percepat Transformasi PPG

3 hari lalu

Ingin Profesi Guru Diminati, Kemendikbud Percepat Transformasi PPG

Transformasi ini diwujudkan dalam kebijakan putra daerah yang diprioritaskan menjadi calon guru.

Baca Selengkapnya

Ini 5 Program Prioritas Kemendikbud untuk Guru, dari Guru Penggerak hingga PPPK

3 hari lalu

Ini 5 Program Prioritas Kemendikbud untuk Guru, dari Guru Penggerak hingga PPPK

Dirjen GTK Nunuk Suryani berharap, semua akan menjadi guru profesional yang sudah tidak lagi pusing memikirkan kesejahteraan dengan fokus pada peningkatan kompetensi.

Baca Selengkapnya