Penjagaan saat massa berkumpul di sekitar Gedung LBH di jalan Pangeran Diponegoro, Jakarta Pusat, 17 September 2017. Aksi ini sebagai reaksi atas Seminar Sejarah 1965 yang semula akan dilaksanakan LBH, namun dilarang polisi dan diganti dengan Asik-Asik-Aksi. TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Jakarta - Pengunjuk rasa di depan gedung LBHJakarta mulai anarkis. Senin dini hari, 18 September 2017, sekitar pukul 1.40, beberapa orang mulai melempari gedung LBH dengan batu, sehingga beberapa bagian pintu kaca pecah.
Polisi langsung membalas aksi rusuh ini dengan menembakan gas air mata untuk mengusir massa dari depan gedung LBH. Mobil taktis Baracuda juga terlihat maju untuk menghalau pengunjuk rasa. Seorang yang ada di gedung LBH terkena pecahan kaca.
Unjuk rasa, yang lazimnya dibubarkan oleh polisi setelah jam 18.00 ini, adalah menolak kegiatan yang digelar di dalam gedung LBH karena mereka nilai untuk menghidupkan kembali PKI. Sehari sebelumnya, LBH menggelar seminar Sejarah 1965 namun dilarang oleh polisi.
Acara yang digelar pada Minggu di gedung LBH bertajuk AsikAsikAksi merupakan pagelaran seni. Namun oleh pengunjuk rasa dinilai sebagai kelanjutan seminar. IRSYAN | BUDIARTI | MARIA FRANSISCA