Gerakan Pemuda Ini Mendukung Pemerintah Naikkan Cukai Rokok

Reporter

Editor

Jumat, 15 September 2017 18:37 WIB

Sejumlah pelajar dari berbagai kalangan, melakukan aksi longmarch memperingati hari anti tembakau sedunia di Kawasan Mattoangin, Makassar, 31 Mei 2015. Para pelajar mengkampanyekan anti rokok, dan mensosialisasikan bahaya yang ditimbulkan dari asap rokok bagi perokok aktif maupun pasif. TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Gerakan Muda Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) Margianta SJD mendukung usulan pemerintah untuk menaikkan cukai rokok pada 2018. Alasannya, cukainya perlu dinaikkan guna melindungi generasi muda dari ketergantungan zat yang terkandung dalam rokok.


“Rencana pemerintah untuk memperhitungkan kenaikkan cukai rokok di tahun 2018 patut didukung. Selain akan meningkatkan pemasukan negara, kenaikan cukai rokok juga berimbas pada naiknya harga rokok,” kata Margianta, Jumat, 15 September 2017.

Baca: Hasil Riset: Bahaya Rokok Bagi Anak Muda Bikin Otak Kurang Aktif


Gerakan Muda FCTC yakin hal tersebut akan mengurangi kebiasaan masyarakat membeli rokok, khususnya generasi muda. Jika harga rokok terlalu murah, kata Margianta, membuat generasi muda gampang mengakses rokok.


Sebelumnya, pemerintah berencana menaikan tarif cukai rokok mencapai 8,9 persen. Kenaikan ini akan diumumkan oleh Kementerian Keuangan pada September 2017 ini.


Menurut Gerakan FCTC, situasi saat ini menggambarkan betapa terancamnya agenda pembangunan nasional jika generasi mudanya terus tergantung pada rokok. Dalam Survei Sosial Ekonomi Nasional 2010, perokok berumur 10-14 tahun bertambah menjadi 3,96 juta atau 10.869 perokok baru tiap harinya. Di tahun yang sama, masih dalam survei ditemukan perokok muda berusia 15-19 tahun terus meningkat jumlahnya 3 kali lipat dalam kurun waktu 5 tahun.

Baca: Sandiaga Ajak Warga Jakarta Lawan Raksasa Industri Rokok


Advertising
Advertising

“Bonus demografi Indonesia pada 2045 hanya akan menjadi beban demografi bila generasi muda sakit-sakitan karena rokok,” kata Margianta sembari menambahkan bahwa cukai rokok harus dipahami sebagai instrumen pengendalian, bukan semata-mata pendapatan negara.

“Menggantungkan masa depan generasi muda dan pembangunan nasional kepada produk berbahaya seperti rokok tentu bertentangan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan yang ingin dicapai Indonesia pada 2030," kata Margianta.


HENDARTYO HANGGI

Berita terkait

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

9 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

14 hari lalu

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

15 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

29 hari lalu

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.

Baca Selengkapnya

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

32 hari lalu

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

Wem Pratama, 33 tahun, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, membunuh ibu kandungnya, Megawati, 55 tahun dengan memukul dan menggorok leher.

Baca Selengkapnya

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

43 hari lalu

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

Hasil pemeriksaan medis yang baik tak menjamin perokok sehat. Untuk memastikan kesehatan perokok satu-satunya jalan adalah total berhenti merokok.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

46 hari lalu

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

Selandia Baru akan akan melarang penjualan rokok elektrik sekali pakai untuk menurunkan angka perokok usia muda.

Baca Selengkapnya

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

57 hari lalu

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

Faisal Basri menyatakan perusahaan rokok memiliki lobi-lobi yang kuat di lingkungan Istana dan pembuat undang-undang.

Baca Selengkapnya

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

58 hari lalu

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

Benny mengklaim industri rokok hanya melakukan komunikasi dengan pemerintah melalui jalur-jalur yang legal.

Baca Selengkapnya

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

5 Maret 2024

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

Sesi kesepuluh Konferensi Para Pihak (COP10) Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau WHO FCTC menghasilkan sejumlah kesepakatan jangka panjang.

Baca Selengkapnya