Jokowi: Hati-hati Kelola APBD atau APBN, Itu Adalah Uang Rakyat  

Reporter

Editor

Jumat, 15 September 2017 13:20 WIB

Presiden Jokowi didampingi Menteri Luar Retno Marsudi menyaksikan pemberangkatan bantuan kemanusiaan untuk Rohingya, di Base Ops TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, 13 September 2017. Bantuan kemanusiaan ini ditujukan untuk para pengungsi di perbatasan Myanmar dan Bangladesh. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperingatkan para kepala daerah agar berhati-hati menggunakan anggaran. Peringatan Jokowi ini diungkapkan setelah pada Kamis, 14 September 2017, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap lima orang.

"Pertama, hati-hati dalam mengelola keuangannya. Baik APBD maupun APBN adalah uang rakyat, hati-hati. Yang kedua, yang berkaitan dengan gratifikasi hati-hati. Semuanya hati-hati," kata Jokowi di sela-sela kunjungan ke Pasar Baru, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Jumat, 15 September 2017.

KPK pada Kamis malam menangkap lima orang, termasuk anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Banjarmasin. "Kami konfirmasi, benar tim KPK telah melakukan OTT di Banjarmasin kemarin menjelang malam," kata Ketua KPK Agus Rahardjo melalui pesan singkat, Jumat, 15 September 2017.

Agus menuturkan OTT dilakukan karena ada dugaan adanya transaksi terkait dengan proses pembahasan peraturan daerah setempat. Dalam operasi itu, tim mengamankan sejumlah uang.

Baca juga: KPK Menangkap Tangan Anggota DPRD dan BUMD Banjarmasin

Jokowi mengapresiasi penangkapan yang dilakukan KPK tersebut. "Ya, memang kalau ada bukti, ada fakta hukum di situ, saya kira bagus. Prestasi KPK kan memang di OTT," ujarnya.

Presiden pun mempersilakan KPK untuk terus melakukan kegiatan penegakan hukum, termasuk OTT. "Yang tertangkap ya ditangkap. Ditangkap asal buktinya ada," ujar Jokowi.

Lima orang yang diamankan dalam OTT KPK tersebut berasal dari DPRD Kota Banjarmasin, badan usaha milik negara, dan swasta. Mereka masih diperiksa di Polda Kalimantan Selatan.
Kelimanya akan segera dibawa ke kantor KPK di Jakarta untuk diperiksa lebih lanjut.

Dalam waktu maksimal 24 jam, status pihak-pihak yang diamankan akan ditentukan. Pimpinan KPK akan melakukan konferensi pers pengumuman tersangka pada Jumat sore ini.

ANTARA | JH




Berita terkait

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

17 menit lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

35 menit lalu

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

Presiden Jokowi nge-prank jurnalis yang sudah menuggu sekitar setengah jam untuk sesi wawancara cegat atau doorstop.

Baca Selengkapnya

Dua Kali Mangkir dari Pemeriksaan KPK, Gus Muhdlor Jalani Sidang Praperadilan di PN Jaksel Hari Ini

1 jam lalu

Dua Kali Mangkir dari Pemeriksaan KPK, Gus Muhdlor Jalani Sidang Praperadilan di PN Jaksel Hari Ini

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menggelar sidang perdana praperadilan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

1 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

1 jam lalu

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

PLN mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di tanah air

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

2 jam lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

3 jam lalu

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

Pengajuan nama Budi Gunawan oleh Jokowi, kata narasumber yang sama, bertujuan untuk meluluhkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

5 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

6 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengatakan jemput paksa terhadap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor tak perlu harus menunggu pemanggilan ketiga.

Baca Selengkapnya

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

19 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya