Jokowi Bakal Evaluasi Menteri yang Melanggar Arahan Tahun Politik  

Reporter

Jumat, 8 September 2017 19:46 WIB

Presiden Joko Widodo mengunjungi pameran pemenang lomba foto pembangunan infrastruktur di Monumen Nasional, Jakarta, 27 Agustus 2017. Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) menggelar pameran lomba foto pembangunan infrastruktur. ANTARA/Galih Pradipta

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo akan melakukan evaluasi terhadap para menteri yang tidak mematuhi arahan presiden soal tahun politik.

Arahan Jokowi soal tahun politik adalah para menteri dilarang membuat kebijakan yang menyusahkan rakyat. "Mungkin bukan punishment, tetapi nanti diserahkan ke Menteri Koordinator masing-masing untuk dievaluasi kebijakan-kebijakannya," ujar Teten di kompleks Istana Kepresidenan, Jumat, 8 September 2017.

Baca juga: Rakernas Projo, Jokowi: Tahun Depan Tahun Politik, Siap-siap!

Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo sudah berancang-ancang menghadapi tahun politik 2018-2019 mendatang. Pemilihan presiden akan digelar pada 2019 mendatang. Selain melarang menteri-menteri untuk berkampanye, ia juga melarang menteri untuk menerbitkan kebijakan yang tidak populis.

Teten melanjutkan bahwa Presiden Jokowi ingin periode kepemimpinannya yang tersisa tidak terjadi kegaduhan. Menurut Presiden Jokowi, kata Teten, kebijakan yang negatif berpotensi menimbulkan distorsi ekonomi di tahun 2018-2019.

Baca juga: Fadli Zon Kritik Jokowi yang Bicara Pilpres 2019

"Dan, semua kebijakan yang ada harus dirataskan ada dibicarakan di tingkat Menko. Itu harus dipatuhi," ujar Teten.

Ditanyai apakah Presiden menyasar kebijakan tertentu secara spesifik, Teten mengaku tak ingat. Ia menegaskan bahwa apa yang dikatakan Presiden Joko Widodo sudah jelas.

Baca juga: Teten: Arahan Jokowi Soal Larangan Menteri Kampanye Baru Lisan

Juru bicara Istana Kepresidenan Johan Budi Sapto Prabowo belum berkomentar soal arahan presiden tersebut.

Secara terpisah, sumber Tempo di pemerintahan mengatakan bahwa Presiden Jokowi sudah menegur sejumlah menteri dalam Sidang Kabinet Paripurna beberapa hari lalu. Hal itu berkaitan dengan imbauannya soal kinerja dan kebijakan kementerian.

Presiden Jokowi secara tegas menggarisbawahi kebijakan-kebijakan yang tumpang tindih, tidak fokus, dan kementerian yang berperforma buruk. Menurut Presiden Joko Widodo, hal itu harus dievaluasi terlepas makin dekat atau tidaknya tahun politik.

Baca juga: Langkah Politik Hary Tanoe, Perindo Dukung Jokowi Pilpres 2019

"Presiden Jokowi juga meminta para menteri untuk bekerja atas nama pemerintah dan masyarakat, bukan atas nama personal," ujar sumber Tempo. Hal itu, menurutnya, berkaitan juga dengan sejumlah menteri yang tampak melakukan pencitraan beberapa waktu terakhir.

ISTMAN MP

Berita terkait

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

5 hari lalu

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

Sengketa Pilpres 2024 tengah dibacakan MK. Pada PHPU 2019, putusan MK menolak seluruh permohonan Prabowo - Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

6 hari lalu

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

MK akan membacakan putusan sengketa Pilpres 2024 pada Senin, 22 April 2024. Seperti apa putusan MK terkait sengketa Pilpres 2014 dan 2019?

Baca Selengkapnya

BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

24 hari lalu

BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) menolak permintaan Menteri Teten Masduki terkait penundaan wajib sertifikasi halal.

Baca Selengkapnya

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

24 hari lalu

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

Tokopedia menyatakan bersedia bekerja sama dan membantu penerapan aturan.

Baca Selengkapnya

Menteri Teten: RUU Perkoperasian untuk Penguatan Kelembagaan

26 hari lalu

Menteri Teten: RUU Perkoperasian untuk Penguatan Kelembagaan

Menteri Teten mengatakan bahwa RUU Perkoperasian untuk penguatan kelembagaan.

Baca Selengkapnya

Menteri Teten Minta Sertifikasi Halal UMKM Ditunda

26 hari lalu

Menteri Teten Minta Sertifikasi Halal UMKM Ditunda

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meminta penundaan sertifikasi halal UMKM ditunda.

Baca Selengkapnya

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

28 hari lalu

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

Harta kekayaan Jokowi Rp 95,8 miliar selama menjabat. Bandingkan dengan harta kekayaan presiden sebelumnya, Megawati dan SBY. Ini paling tajir.

Baca Selengkapnya

KemenkopUKM Fokus Kembangkan Startup di Empat Sektor Unggulan

31 hari lalu

KemenkopUKM Fokus Kembangkan Startup di Empat Sektor Unggulan

Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menegaskan komitmennya untuk mengembangkan startup di empat sektor unggulan, yakni agribisnis, akuakultur, bisnis ramah lingkungan, dan teknologi.

Baca Selengkapnya

Menteri Teten Masduki: Industri Knalpot Aftermarket Punya Potensi Ekonomi Besar

33 hari lalu

Menteri Teten Masduki: Industri Knalpot Aftermarket Punya Potensi Ekonomi Besar

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan industri knalpot aftermarket punya potensi ekonomi besar.

Baca Selengkapnya

Teten Masduki Bidik Kerja Sama Penguatan Produksi Pangan dan KUKM di Vietnam

36 hari lalu

Teten Masduki Bidik Kerja Sama Penguatan Produksi Pangan dan KUKM di Vietnam

Indonesia tengah berfokus mengembangkan beberapa inisiatif hilirisasi, baik produk pertanian, perikanan, peternakan, hingga perkebunan berbasis koperasi.

Baca Selengkapnya